Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beredar Daftar Kabinet Jokowi, Kampanye Hitam Lagi?

17 Juni 2014   22:08 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:20 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_329465" align="aligncenter" width="485" caption="http://pemilu.okezone.com/read/2014/06/17/567/999894/susunan-kabinet-bayangan-jokowi-jk-beredar-di-dunia-maya"][/caption]

Lagi enak-enak menikmati suasana bulan madu piala dunia sepakbola tiba-tiba dapat berita munculnya Kabinet Jokowi di beberapa media online terkemuka. Karena penasaran saya baca juga. Terpikirkan apakah ini sebuah kampanye hitam?

Dalam beritanya sudah ada bantahan pihak pengurus PDIP Cahyo Kumolo karena mereka masih fokus pada pilpres 9 juli mendatang.

Fokus pada pemilu lebih logis dari pada utak-atik susunan kabinet. Toh, nanti akan ada waktunya, seandainya menang pilpres. Tentunya akan ada proses tersendiri dan bisa lebih terbuka dengan mendengar aspirasi masyarakat luas.

Sungguh aneh saja berita yang beredar itu, sebuah penciptaan citra tindakan bodoh dan tak masuk akal yang dilakukan organisasi politik modern, atau cuma mau cari sensasi belaka oleh orang yang tak bertanggung jawab. Kalau tujuannya untuk lucu-lucuan mungkin tidak pada tempatnya, mengingat bahwa ini bisa menimbulkan penafsiran yang keliru dalam masyarakat ; seolah-olah pihak Jokowi-JK terlalu sombong menganggap mereka sudah menang sebelum bertanding. Dan bila cap sombong itu melekat di kubu mereka, maka simpati publik akan hilang. Karena publik tentu tidak suka dengan orang sombong.

Bisa jadi ini adalah sebuah bentuk kampanye hitam yang ingin menjatuhkan kubu Jokowi. Kali ini bentuknya agak berbeda dari yang sudah-sudah. Bukan lagi sebuah hujatan dan cemoohan kepada pihak Jokowi, tapi penciptaan citra tertentu. Kalau gampangnya ;  citra sombong, jumawa atau mentang-mentang.

Hebatnya susunan kabinet yang beredar itu cukup meyakinkan, dimana banyak tokoh dari pihak Jokowi yang dikenal masyarakat memiliki integritas dimasukkan dalam susunan kabinet, seperti Anis Baswedan sebagai Mendikbud, Rike Dyah Pitaloka sebagai Menteri PDT, Teten Masduki sebagai Menteri Sosial, dan lain-lain.

Penciptaan isu susunan kabinet selama masa kampanye pilpres menciptakan pisau bermata dua bagi kubu Jokowi. Bisa menjadi sesuatu yang positif dan bisa negatif. Positifnya, adanya orang-orang yang tepat di posisi kabinet, maka kepercayaan publik akan bertambah. Namun sebaliknya, bila publik melihat bahwa yang duduk di kabinet itu orang-orang yang tidak tepat maka akan mengurangi kepercayaan publik terhadap Jokowi, yang akhirnya mengurungkan niat mereka memilih Jokowi. Negatifnya lagi, Jokowi dianggap terlalu yakin diri- mengarah pada kesombongan absolut. Citra ini yang perlu dikuatirkan.

Pihak Jokowi sudah membantah beredarnya dokumen kabinet itu. Sekarang tinggal masyarakat saja mau percaya atau tidak, berpengaruh atau tidak pada pilihannya dihari H pilpres 9 Juli nanti. Masyarakat harus cerdas memilah dan memilih !

Daripada gonjang ganjing lagi dengan beredarnya isu, berita dan pernyataan tidak benar dan membingungkan seperti ini, ada baiknya kita kembali ke layar televisi. Menikmati siaran sepakbola dunia. Kalau yang tidak suka sepakbola atau lebih memilih sinetron, silahkan saja. Senyamannya saja. Damai di hati. Beres, toh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun