Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pasukan Opa Riedl Tidak Secantik Dulu

15 September 2014   09:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:40 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_342746" align="aligncenter" width="569" caption="http://www.iberita.com/wp-content/uploads/2014/04/kaos-timnas-indonesia-piala-aff-2012.jpg"][/caption]

Tim Nasinaonal PSSI senior dibawah asuhan Afred Riedl baru saja memenangkan laga uji coba melawan Malaysia. Walau menang, tapi kecantikan permainan tim ala Aflred Riedl tak terlihat. Kemana kencantikannya yang dulu mempesona itu?

Melihat dua pertandingan laga yakni melawan Yaman (skor akhir 0:0) sebelumnya, dan Malaysia (2;0) yang baru saja dilakukan, sulit membayangkan peluang mereka di piala AFF nanti. Nampak jelas tim belum solid di semua lini. Kerjasama antar bagian belum padu, terutama di lini tengah yang menjadi kunci permainan. Mereka seperti bermain sendiri-sendiri dengan skil individu masing-masing namun tanpa pola dan strategi menyerang yang jelas.

[caption id="attachment_342747" align="aligncenter" width="650" caption="http://www.bolaindo.com/wp-content/uploads/2013/10/Alfred-Riedl.jpg"]

1410721951526869259
1410721951526869259
[/caption]

Timnas ini diperkuat oleh pemain-pemai nasional yang tak jauh berbeda dengan tim tahun 2012 yang juga dilatih Riedl, sepeti Irfan Bahcdim, Julkifli Syukur, Firman Utina, Hamka Hamzah, dan lain-lain. Karena pelatih dan skuad timnya relatif sama mau tidak mau barometer kecantikannya adalah penampilan mantap mereka beberapa tahun lalu. Walau saat itu hanya mampu menempati posisi renur-up AFF, tapi dari segi penampilan sangat memuaskan mata publik. Kegagalan meraih juara tidak menjadi sebuah penyesalan mendalam karena permainan cantik tim ini.

Publik tentu tak akan lupa dengan performance cantik tim ini beberapa tahun lalu. Kala itu, kita disuguhkan permainan tim nasional yang progresif dan enak ditonton ; kerjasama tim solid, kecepatan pemain yang luar biasa, semangat bermain yang tinggi, bertenaga dan berpadunya aksi individu dengan strategi tim yang menawan.

Penampilan cantik itu mampu menghadirkan spirit kebangkitan sebuah tim nasional baru yang dapat dibanggakan di masa datang. Euforia kecintaan akan timnas pun tumbuh sangat kuat. Kita seperti mendapatkan harapan akan hadirnya prestasi gemilang sepakbola nasional masa depan. Bahkan kala itu, pemain timnas Inggris dan mega bintang MU Rio Ferdinand dari negerinya di sono sampai-sampai memberikan perhatian khusus dan apresiasinya bagi timnas kita lewat akun twiternya selama piala AFF berlangsung.

Namun herannya kini kecantikan anak asuhan Opa Riedl tak lagi terlihat. Apakah karena mereka sudah dimakan usia? Rasanya tidak bisa menjadi alasan, justru seharusnya semakin baik dan matang karena Opa Rield bukan orang baru. Mereka tentu paham dengan skema dan karakter kepelatihannya.

Nyatanya, timnas senior ini tampil tak secantik dulu. Sebuah kecantikan bermain yang terbangun dari spirit yang tinggi, skill individu yang mumpuni dan kerjasama antar lini yang menjadi roh bagi permainan tak lagi terlihat.

Lini tengah yang diisi dua gelandang bertenaga seperti Irfan Bacdhim dan Ahmad Bustomi belum terlihat sebagai timworkdan otak bagi serangan tim. Mereka seolah-olah masih sibuk mencari teman bermain. Lini depan terutama serangan dari sayap yang dulu menjadi primadona khas saat menyerang tak terlihat kecantikannya. Sangat disayangkan, padalah dua pemain yakni Zulham Zamrun dan Samsul Arif punya kecepatan dan skill yang baik, namun tak terkoodinasi dengan baik.

Masih ada sisa waktu untuk berbenah dan berdandan menjadi cantik, setidaknya mendekati bentuk yang dulu. Syukur-syukur bisa lebih baik lagi. Publik penggemar sepakbola nasional masih sangat berharap menikmati pesona kencantikan itu dan sekaligus meraih impian menjuarai piala AFF untuk pertama kalinya. Opa Riedl, kita sudah bosan hanya menjadi CCR (Cantik-Cantik Runer-up). Maju terus timnas senior. Selamat berjuang di piala AFF 2014.

Salam sepakbola nasional

[caption id="attachment_342748" align="aligncenter" width="400" caption="http://img.okeinfo.net/dynamic/content/2014/02/12/51/939930/gTbyXFGS75.jpg?w=400"]

1410721997831161210
1410721997831161210
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun