Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Adian Napitupulu, Welcome to The Jungle

8 November 2014   04:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:20 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Adian Napitupulu si macan muda kandang banteng yang dulu sering teriak di tepi sampai juga ke belantara. Rimbun semak dan onak duri tentu beda dengan tepian. Di belantara ragam deru suara bersautan. Mereka tak perduli mata anda hanya terpejam atau jatuh tertidur. Itulah hutan belantara sesungguhnya.
Namun teriakan massa di tepianlah jadi penyengat seperti dulu anda sering lakukan. Percuma klarifikasi tudingan, maka jadilah si sosok liar nan lincah di rimbunan dan onak duri belantara itu.

Katakan pada massa : Maaf, saya tertidur sejenak saat sidang. Saya flu berat karena lelah mengikuti rangkaian rapat. Sebelum sidang itu saya minum obat flu yang biasa dijual di warung pinggir jalan. Obat itu mengandung obat tidur membuat saya tak mampu menahan kantuk. Saya minta maaf, hal itu tak akan terulang lagi. Suerr!''

Masyarakat yang kita yang terkenal permisif akan terharu, dan pencinta anda tidak terlihat bodoh saat membela anda membedakan tidur dan hanya tutup mata.
Bisa, kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun