Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Persiapan Penting Sebelum Menghadiri Kompasianival

14 November 2014   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:49 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_354115" align="aligncenter" width="580" caption=""][/caption]

sumber gambar

Ajang Kompasianival semakin dekat. Persiapan tetek dan bengek tentunya sudah diperhitungkan panitia secara cermat agar ajang kali ini harus lebih baik dari yang lalu. Persiapan tak hanya oleh panitia, Kompasianer peserta pun kiranya perlu melakukan persiapan mulai dari pendaftaran hingga akomodasi lainnya, terutama yang berasal dari luar kota. Selain itu ada satu hal penting yang perlu dipersiapkan seorang Kompasianer yang sifatnya pribadi dan non-teknis. Apakah itu?

Melihat kembali dan mengingat daftar pertemanan

Selama ini antar Kompasiner lebih sering bertemu secara maya di lapak artikel dan komen, namun di Kompasianival bertemunya secara nyata. Keduanya memiliki perbedaan sifat. Kalau di lapak artikel mengutamakan bahasa tulisan, sedangkan Kompasianival pakai lisan dan bahasa tubuh. Heu..heu..kira-kira gitulah bedanya menurut dewa.

Setiap Kompasianer memiliki teman yang tak tercatat dan yang tercatat di akun masing-masing.Karena jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan orang, ada baiknya para Kompasianer membuka kembali daftar pertemanan itu (untuk yang tercatat) dan mencoba menghapal nama-nama mereka satu persatu sembari mengingat wajahnya (foto). Kalau di profilnya hanya foto bunga atau superhero setidaknya nama mereka bisa diingat dan diidentikkan. Untuk teman yang tidak tercatat pun demikian, namun relatif sulit terutama bila si Kompasianer tersebut jarang muncul dalam artikel dan komentar.

Secara umum, untuk yang tercatat dan tak tercatat di akun kita perlu mengingat nama dan genre/gaya tulisan dan komentar mereka, apakah bersifat humor, politik, gaya hidup dan lain sebagainya. Hal ini bisa jadi permulaan yang baik dan jadi referensi awal saat berinteraksi. Minimal kita bisa menyesuikan diri, apakah si teman itu orangnya super serius, large serius, medium serius atau sudah jebol alias suka homor dan lain sebagainya. Kalau ternyata dia seorang yang pasif dan malu-malu, dengan referensi tadi kita bisa mencairkan susana secara aktif. Disinilah gunanya bahasa tubuh itu. Heu..heu..heu..

14159478911211408650
14159478911211408650

sumber foto

Bila kita sudah mengenal gaya mereka lewat tulisannya kita akan sangat terbantu memulai awal persapaan dan topik pembicaran. Jangan bicara serius dengan Pakde Kartono tentang Bude karena dia akan merajuk minta pulang saat itu juga tapi bicaralah tentang wanita lain yang matang manggis yang bikin ngeces. Jangan bicara politik dengan Jati, tapi ajaklah dia bicara yang habul-habul. Jangan bicara serius dan runtut dengan Bain Saptaman, karena dia tak akan mengerti. Tapi bicaralah campur aduk tak terstruktur karena hanya itulah yang dia pahami. Jangan bicara partai lain selain PKS dengan Gatot Swandito karena dia akan pingsan di tempat. Demikian seterusnya..dan seterusnya...Bila anda ingin bicara dengan saya, cukup siapkan amplop berisi kertas merah bergambar Soekarno Hatta dengan jumlah secukupnya, ya...heu..heu...

Mengukur dalamnya sungai

Sebelum berenang, atau menyeberang ada baiknya mengukur dalamnya sungai.Terutama bagi Kompasianer yang sangat pemalu atau baru pertama kali ikut ajang kopdar Kompasiana ataubaru pertama kali datang ke lokasi Kompasianival. Bisa saja anda datang satu hari sebelum pelaksanaan acara untuk mengetahui tempat (place) acara dan membangun chemisrtry suasana (space). Sehingga besoknya anda bisa lebih rileks dalam mengikuti acara. Hitung-hitung anda bisa kenal secara nyata dengan panitia di lapangan yang sedang setres dikejar deadline menyelesaikan panggung dan stand.

Mandi pagi

Bagi Kompasianer yang jarang mandi dan gosok gigi pada pagi hari, mohon kali ini saja lakukan mandi dan gosok gigi demi Kompasianival. Jangan sampai kang Pepih dan jajaran admin Kompasiana tahu dan merasa tersaingi. Anda akan dikenakan kartu kuning, tidak akan diverifikasi, dan tak akan dapat centang biru selamanya !Heu..heu..heu..

Penutup

Saya sendiri sudah mendaftar dan sudah pegang tiket masuk. Jadwal syuting sinetron, talk show dan pemotretan saya cukup padat, belum lagi rapat Kabinet Kenthir yang seringkali mendadak. Namun demikian saya akan usahakan terbang dari Kalimantan ke Jakarta untuk mengikuti Kompasianival sehari sebelum acara. Sampai ketemu di Kompasianival, saudara-saudaraku...

Salam Kompasiana Hebat !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun