Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Waduhh, Ada Kader Golkar Ditabok karena Ambil Makan Terlalu Banyak

1 Desember 2014   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:23 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_357092" align="aligncenter" width="614" caption="Sumber foto :https://assets.kompas.com/data/photo/2014/11/30/194723620141130-192301-resized780x390.JPG"][/caption]

Munas Golkar ke IX di Bali akhirnya jadi juga. Sebelum berlangsung pembukaan timbul kericuhan karena ada kader yang berantem akibat tidak terima ditegur mengambil makan terlalu banyak (tribunnews.com dan kompas.com). Awalnya terjadi adu mulut, namun hal itu menyulut emosi yang berujung pada pemukulan. Karena melawan ketika diamankan, kader tersebut dikeroyok hingga babak belur dan harus dirawat di rumah sakit.

Ambil makan yang banyak dalam suatu acara besar itu biasa. Apalagi kalau lapar, atau pada dasarnya suka makan enak dan banyak. Hal itu manusiawi dan sah-sah saja. Tinggal kembali kepada pribadi masing-masing, mau malu-malu kucing atau bermuka badak. Apalagi bila hajatan itu di hotel mewah, mau ambil makan sebakul pun tidak akan bikin peserta yang lain tak kebagian. Stok makanan pasti banyak. Lain hal-nya bila stok bersifat terbatas seperti tempat pengungsian bencana semburan lumpur misalnya. Bisa bikin rusuh, karena makan adalah hak asasi manusia dan panggilan cacing perut.

Kejadian itu cukup mengejutkan juga sekaligus jadi bumbu sedap Munas Golkar yang berkesan, apalagi terjadi di depan ruang munas. Aneh tapi langka. Padahal di ruang itu sebenarnya paling pas untuk selfie dengan sesama kader pakai jas kuning kebanggaan yang berlogo pohon beringin, tentunya bikin ceria bukannya berantem gara-gara makan. Hal tersebut bisa bikin wibawa Munas tercoreng. Apalagi partai sebesar Golkar dengan ketua sehebat Aburizal Bakrie-menurut kadernya .

Sebenarnya bisa saja kejadian itu dipolitisir. Tapi saya tidak mau mengatakan bahwa ricuh gara-gara makan itu mencerminkan kondisi internal partai. Saya juga tidak mau mengatakan hal itu cerminan kedewasaan kader yang rendah. Munas Golkar itu tidak mengurus kadernya yang makan banyak atau sedikit. Ada hal besar yang penting yaitu memilih ketua partai. Dan sang ketua ini, mungkin tidak suka makan banyak. Kita lihat buktinya di Tivi One setelah dia terpilih.

[caption id="attachment_357094" align="aligncenter" width="620" caption="sumber gambar : http://archives.deccanchronicle.com/sites/default/files/styles/article_node_view/public/Woman-eating-junk-food_0.jpg"]

14173704491462981924
14173704491462981924
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun