Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Permohonan Maaf Kepada Kompasianer

7 Januari 2015   13:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gini lho...beberapa hari ini Saya sebel dengan Kompasiana. Saya ndak bisa membalas komen-komen pembaca pada beberapa tulisan lewat handphone (mobile). Sebell bingits, deh!

Maka lewat artikel ini Saya Mohon Maaf kepada Seluruh Kompasianer.

Sebenarnya Saya mau menyalahkan bahkan menghujat Admin Kompasiana tapi ndak enak karena Saya cowok pemalu. Lalu, apakah kesalahan (eror) Kompasiana dianggap sebagai 'Tak Ada Gading yang Tak Retak?'

Ah, kan sudah Saya jelaskan diatas, pada masa sekarang pepatah itu sudah kuno !

Salam Hormat

Heuheuheu...

[caption id="attachment_363426" align="aligncenter" width="402" caption="gambar : http://3.bp.blogspot.com/-hd2dG6h4utc/TemAunC7MII/AAAAAAAAAiw/4xOj2DNDdh4/s1600/sorry.gif"]

14205635561410664925
14205635561410664925
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun