Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Panglima TNI Menggantikan Peran Kepala Basarnas di Media

13 Januari 2015   04:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_364217" align="aligncenter" width="620" caption="gambar Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Sumber gambar : http://rakyatsultra.co.id/wp-content/uploads/2014/12/MoeldokoPanglima-TNIJenderal-TNI-Moeldoko.jpg"][/caption]

Kini pemberitaan musibah Air Asia tak lagi segencar hari-hari pertama terjadinya musibah. Pada masa itu berita di banyak media hampir dipenuhi tentang musibah terutama proses pencarian tempat jatuhnya pesawat dan evakuasi korban saat telah ditemukan.

Hampir setiap hari musibah Air Asia jadi headline berita media cetak dan online. Pada jam tertentu ada breaking news televisi tentang perkembangan teraktual proses pencarian. Selain itu, ada acara khusus pernyataan resmi di media oleh pihak Basarnas yang dilakukan kepalanya ; Marsekal Madya Bambang Sulistyo. Tak ayal lagi Beliau kemudian menjadi sosok 'Bintang' di pemberitaan. Sementara atasannya   di kedinasan TNI yakni Jenderal Moeldoko masih berada di belakang layar, hanya sesekali saja tampil dan membuat pernyataan umum di markas besar atau di beberapa tempat berkaitan agenda rutin tugasnya.

[caption id="attachment_364222" align="aligncenter" width="558" caption="gambar Ketua Basarnas Marsekal Madya Bambang Sulistyo. Sumber gambar ; http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1420689764.jpg"]

1421072900950791017
1421072900950791017
[/caption]

Kepala Basarnas ini menjadi sosok terkenal diantara booming berita musibah. Ini merupakan konsekuensi logis sebuah tugas dan tanggung jawab Basarnas. Dan bukan sebuah upaya pencitraan diri. Segala hal teknis dan non-teknis proses pencarian dan evakuasi menjadi tanggung jawab beliau secara langsung di lapangan. Keterangan proses di lapangan pun hampir selalu keluar dari bibir Marsekal Bambang Sulistyo untuk disampaikan kepada masyarakat lewat media.

Selama semua proses tersebut, Marsekal Bambang Sulistyo menjadi 'media darling' di tengah-tengah suasana duka keluarga korban, jajaran Air Asia dan masyarakat luas. Mereka menjadi akrab dengan wajah sosok Marsekal Bambang Sulistyo. Mereka menunggu-nunggu penuh harap tampilnya Sang Marsekal membawa berita terkini yang positif, terutama tentang kemungkinan ditemukannya pesawat dan adanya penumpang yang selamat. Ketika sudah ditemukan dan kecil kemungkinan selamat pun mereka tetap berharap jenazah korban sebisanya dievakuasi secepatnya dan sebanyak mungkin.

Kini sisi utama pemberitaan sedikit bergeser seiring berjalannya waktu. Dari pencarian titik jatuhnya pesawat dan evakuasi korban ke arah pencarian-penemuan kotak hitam evakuasi bagian pesawat,  tanpa menghilangkan sama sekali upaya pencarian jenazah korban yang mungkin bisa ditemukan. semua tahapan tersebut sejatinya masih lingkup teknis Basarnas dibawah komando lapangan Marsekal Bambang Sulistyo.

Namun seiring dengan bergesernya tahapan itu, muncullah Sang Panglima TNI Jenderal Moeldoko di depan, bahkan sang jenderal ini yang tadinya di belakang kemudian layar terjun langsung ke lapangan beserta protokol dan  seremonial yang menyertai jabatannya sebagai orang nomor satu di lembaga TNI. Dia tak ragu terkena angin laut yang deras dan dingin, berpanas-panas dan 'lompat' dari satu kapal ke kapal lain di lautan. Arah kamera dan pena awak media pun kemudian  tertuju pada Sang Jenderal tertinggi itu. Gantian, kini beliau jadi 'media darling' di tengah berita musibah. Seperti tak mau kalah dengan bawahannya di kedinasan TNI, dia langsung turun ke lapangan memberi arahan dan semangat.

Lalu, kemana sosok Marsekal Bambang Sulistyo-Sang Ketua Basarnas? Masih ada, namun dia tak 'se-media darling' lagi seperti dulu. Karena posisi itu telah diambil alih atasannya di kedinasan TNI,  yakni : Panglima TNI Jenderal Moeldoko.  Bukankah bawahan yang baik harus tunduk pada atasan?

Saya ndak tahu pasti apakah hal itu cocok dengan Istilah unik teman-teman dikantor saya, 'kasi orang lain juga dong untuk berkembang. Nggak rugi, justru dapat pahala.'

Baca Berita ;
http://regional.kompas.com/read/2015/01/12/19293911/Panglima.TNI.Buat.Simulasi.Pengangkatan.Badan.AirAsia.QZ8501
http://nasional.kompas.com/read/2015/01/12/19110741/Moeldoko.Pencarian.AirAsia.QZ8501.Belum.Selesai
http://nasional.kompas.com/read/2015/01/12/17464481/Tunggu.Kehadiran.Panglima.TNI.Penemuan.Kotak.Hitam.AirAsia.Sempat.Ditutupi.
http://nasional.kompas.com/read/2015/01/12/15592481/Temukan.Kotak.Hitam.Penyelam.Dapat.Vitamin.Rp.100.Juta.dari.Panglima.TNI
http://regional.kompas.com/read/2015/01/12/12365881/15.Menit.Mendarat.di.Lanud.Iskandar.Moeldoko.Terbang.Lagi.Naik.Helikopter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun