[caption caption="Sumber gambar: www.anneahira.com"][/caption]
Seiring dengan cepatnya perkembangan perekonomian global yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis, persaingan antar perusahaan ataupun usaha kecil menengah (UKM) semakin ketat. Salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu usaha dalam bertahan dalam persaingan tersebut diperlukan suatu keandalan dalam mengelola keuangan. Pengelolaan keuangan perusahaan atau usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang industri, tentunya tak lepas dari proses produksi.
Dalam proses produksi suatu barang harus melalui beberapa tahapan mulai dari bahan baku diolah untuk menghasilkan barang dalam proses kemudian memalui proses finishing akan dihasilkan barang jadi yang siap untuk dijual. Perlakuan terhadap biaya-biaya yang timbul dalam semua proses tersebut harus dicatat dan disajikan secara akurat.
Keakuratan dalam penentuan harga pokok produksi sangatlah penting dan akan mempengaruhi harga jual sebuah produk. Tinggi rendahnya harga pokok produksi juga akan berpengaruh pada ringgi rendahnya harga jual produk. Apabila harga pokok produksi terlalu tinggi, maka harga jual juga akan tinggi. Demikian juga sebaliknya, apabila harga pokok rendah, maka harga jual produk juga akan rendah. Hal ini akan berpengaruh pada keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan oleh bidang usaha tersebut.
***
Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2007), dalam produksi suatu barang terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, yaitu meliputi bahan baku dan tenaga kerja tidak langsung.
Harga pokok produksi terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini (Mowen Hansen, 2003):
1. Bahan baku langsung (direct material costs)
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan oleh pabrik. Bahan baku merupakan bahan dasar yang dipakai untuk membentuk produk jadi yang diolah dalam perusahaan. Bahan baku ini dapat diperoleh dari pembelian atau pengolahan sendiri.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor costs)