Komoditas hasil panen jagung di Desa Begaganlimo tergolong tinggi dan setelah panen para petani hanya mengambil bulir jagung dengan menyingkirkan bonggol jagungnya. Setelah melakukan kegiatan survey di kediaman kelompok tani jagung khususnya di tanah tempat bonggol jagung dibuang, bonggol jagung tersebut terlihat cukup menumpuk hinga menjadi limbah di bantaran sungai. Menurut Pak Sayudi selaku bagian dari kelompok tani jagung, saat ini belum ada langkah selanjutnya untuk mengurangi atau mengatasi bonggol jagung tersebut. Limbah bonggol jagung pada dasarnya dapat dijadikan sebagai alternatif bahan bakar misalnya briket arang yang nantinya juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Bonggol jagung tersebut menjadi motivasi bagi Kelompok KKN-R2  Untag Surabaya dengan pengoptimalan bonggol jagung menjadi arang briket. Kegiatan pembuatan arang briket bonggol jagung tersebut dilakukan dengan memanfaatkan mesin penggiling sebagai alat untuk melunakkan bonggol jagung yang sudah dibakar. Kegiatan ini diawali dengan tahap persiapan, kemudian pemaparan materi mengenai briket dari bonggol jagung yang dilanjutkan dengan pengenalan alat dan bahan yang dilanjut dengan praktik  pembuatan serta yang terakhir adalah evaluasi dari kelompok tani jagung sebagai mitra utama sub kelompok 10 R2 KKN Untag Surabaya.
Tahap persiapan yang diawali dengan survey ke mitra yang berada di dekat Lembah Harapan di Desa Begaganlimo, Kabupaten Mojokerto. Tahap pemaparan materi yang dilanjutkan dengan praktik  sendiri dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2024  yang dihadiri oleh beberapa orang dari kelompok tani jagung. Akhir dari kegiatan ini yaitu dengan melakukan sesi tanya jawab dengan para petani jagung dan mereka pun terlihat antusias untuk melihat hasil dari arang tersebut dengan dilakukan pencobaan pembakaran pada arang briket tersebut. Evaluasi kegiatan setelah pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat jika kelompok tani jagung merasa puas, mereka juga berpendapat apabila kegiatan ini bisa berkelanjutan serta adanya manajemen yang baik dari pihak perorangan maupun dari pihak Desa Begaganlimo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H