Mohon tunggu...
Fara Rinidi
Fara Rinidi Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Terima kasih sudah mau menyempatkan membaca! 🙌 Anda dapat menemukan blog saya di https://soulsubstance1.blogspot.com/ • Silakan hubungi saya untuk informasi lebih lanjut dan peluang kerjasama • 📧 : firenidi@gmail.com • Terima kasih telah mengunjungi!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Krisis Lingkungan atau Krisis Kepedulian, Mengapa Bumi Menjerit dan Kita Diam?

26 Agustus 2024   18:02 Diperbarui: 29 Agustus 2024   18:48 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Aksi unjuk rasa untuk lebih peduli lingkkungan. (Sumber: Pexels)

Ketika deru badai semakin mengamuk, es di kutub mencair lebih cepat dari yang diprediksi, dan api hutan melahap ribuan hektar tanah setiap tahun.

Satu pertanyaan muncul: apakah kita benar-benar menghadapi krisis lingkungan, atau sebenarnya ini adalah krisis kepedulian? Bumi menjerit meminta pertolongan, namun di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, mengapa suara itu semakin sulit kita dengar?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas bagaimana  perilaku manusia, kebijakan pemerintah, dan ketidakpedulian kolektif telah memperparah krisis lingkungan yang kita hadapi saat ini. 

Dengan mengungkap fakta-fakta mengejutkan dan menyajikan perspektif kritis, artikel ini akan membuka mata bagi yang ingin membacanya tentang urgensi untuk bertindak sebelum semuanya terlambat. 

Jangan berhenti disini--temukan mengapa krisis lingkungan ini juga merupakan cerminnan dari krisis kepedulian kita, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya.

1. Krisis lingkungan yang kita hadapi saat ini bukanlah sekedar isu alam semesta yang sedang berubah, melainkan akibat langsung dari perilaku manusia yang semakin merusak. 

Aktivitas industri yang tidak terkendali, deforestasi besar-besaran, dan polusi plastik yang mengotori lautan adalah beberapa contoh nyata dari dampak destruktif yang ditimbulkan oleh ulah manusia. 

Ironisnya, meksipun bencana lingkungan semakin sering terjadi--dari kebakaran hutan yang menghanguskan ribuan hektar hingga banjir bandang yang menghancurkan pemukiman--kesadaran dan respons kita sebagai masyarakat global tetap minim. 

Bumi menjerit, namun kita tetap diam, sibuk dengan rutinitas harian yang seolah-olah tidak tersentuh oleh bencana yang perlahan-lahan mengikis kehidupan.

2. Namun, apakah kita benar-benar tidak peduli,  atau justru terjebak dalam krisis kepedulian? Di era informasi yang berlimpah, berita tentang kerusakan lingkungan sering kali hanya lewat begitu saja di layar ponsel kita, tertutup oleh derasnya informasi lain yang lebih menghibur atau sensasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun