Oleh karena itu, saffron sebaiknya digunakan dengan bijak dan selalu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum digunakan sebagai bagian dari terapi medis.
Sumber rujukan:
Saffron (Crocus sativus L.) in Ocular Diseases: A Narrative Review of the Existing Evidence from Clinical Studies (March 2019)
Oleh Rebekkaa Heitmar, James Brown, & Loanis Kyrou.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H