Mohon tunggu...
Warnie Peach
Warnie Peach Mohon Tunggu... karyawan swasta -

penyuka cerita dan kata-kata, pemimpi kecil yang sedikit demi sedikit tengah melangkah meraih apa yang diimpikannya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Ketika Di Hari Minggu

3 September 2010   02:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

~ SUaTu Ketika DI Hari Minggu ~

Terbangun, Ketika adzan subuh. SHolat . Mata kembali mengantuk. Tidur lagi ach . Suara hape berdering, kulihat sebuah nomer calling…REJECT. Klik. Hape kumatikan. Beres… Kembali ke tempat tidur. Tarik selimut…Pejamkan Mata. Toh…Hari ini hari minggu, Molor gak ada salahnya setelah satu minggu full time aktivitas lagipula moodku lagi senewen karena seseorang…uugh.

Beberapa jam kemudian, suara gedoran di pintu kamar membuatku terbangun. ah…Ibu!selalu saja. Kulihat jam di dinding kamar…pukul 09.00 WIB. Sejenak kaget tetapi kemudian teringat bahwa hari ini hari minggu….Libur. Perasaan Malas kembali muncul, Mata kembali terpejam, namun suara gedoran pintu yang terdengar sekali lagi tak mengizinkan aku kembali terlelap….akhirnya kuputuskan tuk bangun.

Kubuka Pintu. Keluar. Sapaan atau lebih tepatnya omelan menyapa ditelinga, Suara khas ibu dengan logat jawanya yang kental, menegur karena aku bangun terlalu siang. Aku hanya diam, dalam hati sedikit protes, toh baru kali ini aku bangun siang…hari libur juga.

Mandi?. Malas…cuci muka saja . Kulihat cucian di bak…sudah kosong. syukur deh…aku juga lagi malas. dan kembali masuk kamar. Duduk. Suasana senyap menyelimuti, tapi aku lebih betah didalam kamar. Kamarku Istanaku.

Duduk bersila ditempat tidur, beberapa komik dan novel yang semalam aku baca tergeletak di sampingku. Mataku tertuju pada benda persegi panjang kecil di atas meja belajar. Hape-Q. Aku beranjak. Ku ambil hape. Baru akan kuhidupkan namun kemudian rasa malas menyerangku, teringat sesuatu. Tanganku beralih ke tombol power CPU di bawah meja belajar. Duduk dan menyalakan komputer.

Suasana dingin menyerang. Kudengar kemudian suara air jatuh diluar. Kuhampiri jendela kamar. Hujan . Aku suka hujan , apalagi saat suasana hati yang sedang malas dan kacau. Sepertinya alam mengerti dengan moodku. Yach…aku suka hujan yang turun hari ini. Aku berdiri di jendela memandangi hujan yang turun dari langit.

Berbagai perasaan muncul, berbagai pikiran muncul. Hujan . Malas. Sepi. Sendiri . Kecewa . Sunyi . Dingin . Mati…. Lagi – lagi suara ketukan di pintu mengganggu aku yang sedang menikmati hujan. Suara ibu kembali terdengar, Meninggalkan pesan bepergian serta mengingatkanku untuk sarapan. Aku teringat aku belum sarapan. ach…terima kasih Ibu. Okelah…i’ll soon, lagipula aku sudah lapar. Kubuka pintu kamar dan berjalan keruang makan setelah mengantar ayah dan ibu ke teras depan, mengantar mereka yang ada kepentingan diluar.

Sarapan. Sendirian. Salahku sendiri bangun kesiangan . Hanya beberapa suap, aku sudah merasa kenyang. Kubereskan sisa sarapan dan kucuci piring kemudian kembali ke kamar. Hanya kulirik televisi di ruang tengah, tak ada minat untuk menyalakannya. Aku kembali duduk di depan komputer, ku konekkan kabel LAN, tiba – tiba ingin ngenet sebentar untuk cek email dan YM. Kucek email dan YM ….invisible status tentunya. Beberapa offline message masuk..Kubaca sejenak..tak berniat mereply . Close. Ku cek email…ada beberapa email masuk. aku baca tapi malas me reply. kemudian aku sign out dua – duanya.

Terdiam sejenak. Dapat inspirasi..Menulis. Satu jam. Aku merasa lelah. Kuregangkan tangan yang sedari tadi bermain di atas keyboard. Kusimpan file dan kumatikan komputer. Bosan Melanda…

Kulirik hape, Aku aktivkan kembali seraya berfikir seseorang yang aku tunggu menghubungiku, bukan orang lain. 5 pesan meluncur masuk begitu signal terdeteksi. dari beberapa teman, Kubaca satu persatu tapi aku malas menanggapi, bukannya mereply , aku tekan tombol delete satu persatu. Jahat..tapi sudahlah aku lagi gak on the mood . Aku ingin  inbox ku kosong..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun