Kendari, 22 Desember 2024
"Kalau kuliah nanti aku bakal selalu kerjain tugas tepat waktu gak mepet deadline, cari kerja part time, sering join lomba, dan masih banyak lagi"
Ya, itulah pemikiran saya dulu ketika hendak masuk ke jenjang perkuliahan. Setiap harinya saya selalu excited menyiapkan barang-barang untuk masuk kuliah. Awalnya untuk mencapai semua itu, saya kira itu akan mudah yang penting ada kemauan untuk mencoba, namun ternyata itu hanyalah sebatas angan yang semoga saja tidak terkikis oleh angin.Â
Awal masuk kuliah, masih terlihat baik-baik saja, terutama saat PBAK berlangsung, hari-hari terasa menyenangkan tanpa adanya tugas-tugas yang menumpuk. Saya juga mempunyai teman dari kampung sehingga saya tidak terlalu kesepian. Namun, semakin ke sini saya semakin sadar, fyp video tiktok yang mengatakan bahwa  "Episode menyenangkan dalam perkuliahan itu hanya saat pengumuman kelulusan" memang benar adanya, jangankan mau mencari kerja part time, menyelesaikan tugas dan tidur dengan waktu 8 jam saja sudah sangat bersyukur.Â
Pada saat pertama kali masuk kelas di perkuliahan, saya sempat takut dan malu, apalagi teman yang saya kenal di awal PBAK ternyata berbeda jurusan dan kelas. Saya seperti memulai semuanya kembali dari awal, berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru. Awalnya saya sedih karena tidak mempunyai teman mengobrol dan bercanda di kelas, namun ada seseorang yang mengatakan kepada saya, katanya "Kalo gapunya teman, yaudah. Selama masih hidup jalanin aja". Awalnya terbesit di dalam hati saya "lahh kok kek gitu, kalo selamanya ga punya teman gimana dong?", namun saya tetap mempraktikkan hal tersebut, saya mulai bodoamat punya teman mengobrol atau tidak.
Namun, suatu hari ada yang mengajak saya berbicara di kelas, kelihatannya dia juga masih malu-malu, namun kami tetap berusaha agar tidak canggung, hingga kamu menceritakan hal-hal random.
Selain teman di kelas perkuliahan, saya juga sering ke kost teman saya yang berbeda kelas namun berasal dari kampung yang sama. Pada suatu malam, dia mengajak saya bertemu teman-temannya, awalnya saya tidak mau ikutan tapi karena dipaksa, akhirnya saya ikut dengan dia. Ternyata teman-teman dia itu yang berjumlah 3 orang yang bernama Nana, Sekar dan Lilis, mereka berasal dari kampung yang sama, yaitu Bombana dan plot twistnya salah satunya adalah teman saya juga waktu PBAK, namun berbeda jurusan.
Pada suatu malam, kami merencanakan untuk membuat "agenda" yaitu membuat gorengan. Pukul 20.30 WITA, kami baru saja pergi ke pasar Baruga, dengan bermodalkan nyali dan uang secukupnya, kami menyusuri jalan yang untung saja masih ramai. Namun, pada saat jalan ternyata teman saya yang namanya Gusti dia menyetop mobil, kata dia "Om bisa numpanv nda om? Sampe ke pasar aja om", tanpa diduga, si bapaknya ini mengizinkan kami untuk menumpang di mobilnya. Pada saat mobilnya mulai jalan, saya berkata "ini gak bayar kan, om?" dan benar saja, kami di beri tumpangan gratis.
Pada malam itu, kami benar-benar merealisasikan agenda kami hingga pukul 00.30 WITA dan kami membuat nama perkumpulan, dengan nama "Anana Tejusss".