Mohon tunggu...
Mgs. Fisika Fikri
Mgs. Fisika Fikri Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang punya seabrek mimpi :D

Lakukanlah sesuatu yang kau sukai maka kau tak akan merasakan berkerja sehari pun (Confucius) Membaca dan menulis adalah dua hal yang kusukai.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maulid Nabi dan Islam Feminisme

19 Oktober 2021   23:49 Diperbarui: 19 Oktober 2021   23:49 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membahas  nilai-nilai feminisme dalam pandangan islam bagi sebagian orang dianggap sebagai isu yang kontroversi bahkan sebagian lain menolak keras nilai-nilai feminisme di dalam Islam. Apalagi jika nilai-nilai feminisme itu diambil dari negeri barat yang dikenal dengan ajaran sekulernya. 

Feminisme di negeri barat dianggap sebagai bentuk ekspresi kebebasan terutama bagi kaum perempuan untuk mengaktualisasikan diri di tengah masyarakat. 

Jika dikutip dari wikipedia, gerakan feminis telah dan terus mengkampanyekan hak-hak perempuan, termasuk hak untuk memilih, memegang jabatan politik, bekerja, mendapatkan upah yang adil, upah yang setara dan menghilangkan kesenjangan upah gender, untuk memiliki properti, mendapatkan pendidikan, masuk kontrak, memiliki hak yang sama dalam pernikahan, dan untuk memiliki cuti kehamilan. 

Feminis juga berupaya untuk memastikan akses terhadap aborsi yang legal dan integrasi sosial, serta untuk melindungi perempuan dari pemerkosaan, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Sementara di dalam ajaran Islam nilai-nilai feminisme yang dianut barat sebagian menganggap tak sesuai dengan ajaran Islam. Karena masih adanya anggapan bahwa perempuan hanya bagian kecil dari kaum pria haruslah menjalankan kodratnya yang  tak lebih dari sumur, dapur, dan kasur. Bahkan anggapan ini juga masih disematkan oleh sebagian kaum yang terdidik sekalipun dengan berkedok ajaran agama. 

Anggapan ini tak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki namun ada juga kaum perempuan yang masih terpesona dengan  anggapan ini yang telah mendarah daging dalam pendidikan sebagian keluarga padahal sesungguhnya mereka memiliki banyak kekuatan yang tak dimiliki kaum laki-laki.

 Padahal di dalam Islam sosok perempuan sangat dimuliakan. Perempuan digambarakan sebagai tiang negara , karena dari sanalah dilahirkan generasi-generasi yang akan menjalankan roda kehidupan di sebuah negara. 

Nilai-nilai feminisme barat yang menuntut kesetaraan gender sesungguhnya sudah terjadi di masa kenabian Rasulullah SAW bahkan jika ditarik jauh ke masa penciptaan Adam dan Hawa. 

Harkat dan martabat perempuan tak lagi dilecehkan sejak risalah kenabian turun di Kota Mekkah yang dilanda masa kejahiliahan. 

Islam menghadirkan sistem kehidupan yang sama rata sebagai hamba Allah swt. Perbedaan kaum perempuan dan laki-laki nyaris tak ada didalam ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Sosok-sosok perempuan yang ada di sekeliling kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah sosok perempuan-perempuan hebat yang cemerlang yang menandakan bahwa Islam telah melampaui nilai-nilai feminisme barat. Sosok seperti Siti Khadiijah r.a, Aisyah r.a dan istri-istri nabi beserta putri-putrinya  yang masih banyak lagi adalah contoh konkrit keberhasilan Islam menyetarakan kaum perempuan dan laki-laki. tentu tak akan ada lagi di masa saat ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun