Mohon tunggu...
Putra Niron
Putra Niron Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat di AMI Malaka dan SASOKA; Owner Kedai NN15

Penikmat Puisi, Penulis Kumpulan Puisi Penyair Bukan Kami; Kami dan Perjamuan Terakhir; dan Mata Cermin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jakarta dan Mimpi

16 Maret 2023   12:30 Diperbarui: 16 Maret 2023   12:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai orang dari kampung,

Ada mimpi menggapai Monas dengan senyum bangga.

"Tidakkah itu hanyalah secuil dari semaraknya nama ibukota ini"?

Tapi sebagai orang dari kampung,

Hanya monas yang selalu dibanggakan mereka yang pulang merantau dari sana.

Berkat mereka,

Mimpi kami tidak hanya ladang sawah,

Tetapi menggapai Monas dengan senyum bangga.

Lalu meneruskan cerita ini turun temurun ke anak cucu kita.

Malaka, 1 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun