Mohon tunggu...
46130 4362
46130 4362 Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Apalah artinya nama...

Selanjutnya

Tutup

Money

Asuransi Ternak Sapi (ATS) Modus Baru Menjerat Peternak dan Rakyat Kecil

24 Oktober 2013   09:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:06 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, Bank Indonesia (BI) meluncurkan asuransi ternak sapi (ATS) yang telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, ATS bertujuan untuk meningkatkan produksi sapi sehingga dapat mengendalikan inflasi yang bersumber dari sektor pertanian.

Bank Indonesia bekerjasama dengan Kementrian Pertanian berusaha meningkatkan akses, mengurangi risiko, memfasilitasi, serta melansir implementasi dalam bentuk skema asuransi sapi ternak. Dengan asuransi itu, peternak bisa memiliki kesempatan usaha yang lebih baik. Asuransi digunakan untuk mengurangi risiko kredit yang dialami perbankan. Bila risiko kredit ini bisa dikurangi, peternak bisa memproduksi dengan lebih baik lagi dan menjadi dorongan bagi peternak dan perbankan.

Asuransi ternak sapi memberikan jaminan penggantian kepada pemilik sapi apabila ternak sapi mengalami risiko kematian karena penyakit, kecelakaan dan melahirkan maupun risiko kehilangan atau lainnya sebagaimana diatur di dalam polis. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian baik bagi peternak maupun perbankan. Adanya produk asuransi ini juga diharapkan dapat mendorong penetrasi industri asuransi dan perbankan secara umum dan menjadi momentum pengembangan asuransi sektor pertanian di Indonesia. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan posisi tawar peternak untuk mendapatkan kucuran kredit perbankan.

Menurut pandangan saya pribadi, asuransi sapi bukan solusi yg dibutuhkan para peternak. Hal ini hanya cara bankir agar mendapat segmen pendapatan baru dari kucuran kredit buat peternak. Sehingga riba akan makin merajalela hingga ke pelosok-pelosok dan rakyat-rakyat kecil. Bagaimana tanggapan anda?

Sumber Gambar : disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun