Mohon tunggu...
HM Noeh
HM Noeh Mohon Tunggu... -

Saat ini berdomisili di Jakata setelah 17 tahun bertugas di daerah. Hobi membaca dan nge-blog adalah hobi terbaru saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wartawan dan "Diplomasi Kopi"

24 Januari 2018   17:36 Diperbarui: 26 Januari 2018   02:17 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wartawan kalau bepergian ke luar negeri sering menyisahkan ceritera disamping berita yang dibuatnya. Mulai dari ceritera yg bersinggungan dengan urusan pribadi hingga hal hal penting yang diperbuat untuk mengharumkan nama bangsanya.

Kali ini, ada ceritera dari 10 wartawan yang dipimpin Sekertaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendri.Ch.Bangun, yang mengunjungi Seoul , Korsel atas undangan Asosiasi Wartawan Korsel (JAK),  14 Desember 2017.  Mereka disana selama empat hari.

Para wartawan itu sebelum berangkat  bertekad,  akan berbuat sesuatu selama disana untuk membantu petani kopi Indonesia.  Caranya, dengan membawa sejumlah sampel kopi bubuk dari masing masing daerah penghasilnya dan dihadiahkan ke wartawan Korsel dan sejumlah pejabat yang ditemuinya.

"Pokoknya dengan cara tersebut mereka mau beramal untuk bangsanya", kata Hendri.

Menurutnya, kerjasama internasional dan hubungan antar bangsa dewasa ini tidak saja dibangun melalui jalur diplomasi resmi tapi juga melalui kontak kontak informal antar individu.  Pengalaman membuktikan bahwa diplomasi antar individu itu terkadang efektif dan cepat implementasinya.

Sampel kopi yang dibagikan itu terdiri atas Kopi Gayo, Aceh,  Kopi Mandailing, Kopi Deli, Kopi Tanker dari Tanjung Pinang, Kopi Bangka, Kopi Muara Enim, Kopi Banyuwangi, Kopi Bali, Kopi Sumba, Kopi Toraja (Tator), Kopi Halmahera hingga Kopi Papua ( Wamena).

Didalam diplomasi kopi itu dijelaskan juga tentang ke-kha-san kopi tersebut berdasarkan tekstur tanah  di masing masing daerah yang berpengaruh pada aromanya.  Bagi yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Kedubes RI di Seoul, demikian Hendri.

Ada juga ceritera lain tentang kopi kopi itu. Rupanya dipasaran Korsel nama nama kopi dari daerah itu tidak dikenal.  Disana hanya dikenal kopi Indoensia dalam beberapa merek dari jenis Robusta maupun Kopi Arabica yg dijual bebas di pasar bersaing dengan kopi dari negara lainnya seperti kopi Hindustan, Kopi Srilangka, Kopi Vietnam, Kopi Thai atau Kopi Malaysia.

Tapi bagi Hendri , kunjungan jurnalistik itu telah mereka semarakan dengan *diplomasi kopi*.  Melalui diplomasi itu "pesan" (message) yg disampaikan didalam setiap pertemuan telah sampai ke khalayak setempat , apakah itu melalui media massa atau pengusaha dan pejabat setempat yang menjamu mereka.

Dubes Korsel yang baru untuk Indonesia, Kim Chong Bon, yang ikut menjamu mereka bahkan berjanji saat bertugas di Jakarta nanti mulai Maret 2018 akan membantu mempromosikan kopi kopi Indonensia tersebut. (PD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun