Mohon tunggu...
pcsukresna_
pcsukresna_ Mohon Tunggu... Seniman - freelancer/pengangguran sok sibuk

bebaskan dirimu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebuah Pertanyaan Kritis Terhadap Ajaran Katolik: "Kenapa Kristus Harus Disalibkan?"

31 Mei 2024   05:08 Diperbarui: 31 Mei 2024   05:38 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Karena Tuhan mengasihi manusia, juga meski Tuhan telah mengutus para nabiNya pada bangsa Israel, manusia tetap tidak bisa kembali pada Tuhan. Tuhan lewat pribadi Bapa mengutus pribadi FirmanNya untuk turun ke dunia, dengan lahir menjadi manusia biasa. Jadi Firman Tuhan tidak lagi disampaikan oleh para nabi, melainkan Ia sendiri yang turun menjadi manusia. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan bangsa pilihan yang baru atau dengan kata lain Israel baru, yang akan menjadi sarana keselamatan Tuhan di dunia. Juga untuk menjadi ganti korban binatang yang biasa digunakan untuk menebus dosa.

6. Kematian Kristus dikayu salib, sama seperti ritual pengorbanan binatang yang dilakukan oleh masyarakat Yahudi kuno untuk penebusan dosa. Dahulu pengorbanan binatang tidak mampu menyelamatkan manusia dari dosa karena yang mengganti jiwa kekal manusia adalah jiwa fana binatang. Tetapi ketika Kristus  yang adalah pribadi Firman Tuhan sendiri yang menjadi ganti korban penebusan dosa, maka penebusan dosa itu benar-benar bisa dilakukan. Sebab Kristus itu adalah yang awal dan yang akhir dia itu kekal dalam kesatuan hakikat dengan pribadi Bapa dan pribadi Roh Kudus. Ibarat kata, penebusan dosa yang dilakukan Kristus dikayu salib sama seperti Kristus menyambung kembali ikatan tali yang putus antara manusia dengan Tuhan.

7. Setelah ikatan tali antara manusia dengan Tuhan ini tersambung kembali. Maka yang diperlukan oleh manusia untuk dapat bersatu kembali dengan Tuhan adalah bersatu dengan umat Israel baru pilihan Kristus yang adalah Gereja Katolik. Gereja Katolik sendiri adalah tubuh mistik Kristus dengan Kristus sendiri sebagai kepalanya. Sehingga bersatu dengan Gereja Katolik sama artinya bersatu dengan Kristus. Bersatu dengan Kristus sama artinya dengan bersatu dengan Tuhan.

Jadi kesimpulannya adalah "Penyalipan Kristus di kayu salib adalah usaha Tuhan untuk menebus jiwa-jiwa manusia yang berdosa."

Lantas ketika seorang sudah bersatu dengan Gereja Katolik dan sudah terselamatkan oleh Kristus, apakah umat Katolik bisa bebas berbuat dosa sebab ia sudah pasti masuk surga?

Perbuatan dosa yang dilakukan oleh seorang beriman Katolik, sama artinya dengan penolakan atas penebusan dosa yang dilakukan Kristus, sehingga secara tidak langsung seorang beriman Katolik yang berdosa, terpisah dari Gereja Katolik. Itulah kenapa Kristus menetapkan sakramen tobat untuk memulihkan kembali hubungan seorang Katolik dengan Gereja Katolik dan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun