Immawati Dalam Ruang Publik
Dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah IMMawati tak sekedar symbol saja, tapi dia juga mampu memberikan gerakan perubahan. Maka dari itu Immawati  harus mampu belajar terlibat dalam ruang sosial khususnya dalam ruang publik sehingga menghindari stigma yang ada dalam masyarakat terkait keberadaan perempuan maka perempuan harus dapat membuktikan diri, dengan cara meningkatkan kualitas keilmuan dan publik speaking yang memadai serta kualitas literasi data dan digital yang memadai.
Berangkat dari surah At-Taubah ayat 71. Maka Allah SWT telah memberikan jaminan dan kedudukan yang sama antara perempuan dan laki-laki, terkait hak dan kewajiban mereka untuk menjalankan kesamaan tugasnya dalam memeluk agama Islam. Laki-laki dan perempuan dalam beriman sama-sama menegakkan agama dengan amar ma'ruf, menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan dalam hidup bermasyarakat. Serta nahi munkar atau mencegah pada kemungkaran yang dapat merusak ketenteraman dan merusak akhlak masyarakat.
Sesungguhnya perempuan juga memiliki ruang untuk berada di ranah publik, agama tak menentang hal tersebut. Namun, realitas yang terjadi saat ini malah membuat perempuan berada dalam posisi termarginalkah dalam tataran sosial hal ini tentu patut diberikan perhatian
Terbukti selalu muncul perlakuan berbeda antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari konstruksi sosial masyarakat yang seolah dianggap relevan dan benar adanya. Namun, pada dasarnya asumsi ini pun tidak selalu harus memerlukan bukti dan pemecahan terhadap bagaimana memperlakukan perempuan dalam kapasitas yang seharusnya.
Maka dari itu Immawati harus mampu bermunasabah diri, meningkatkan kapasitas diri karena jangan sampai kultur dan ideologi melemahkan keadaan dan status Immawati diranah domestik maupun ranah publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H