Ketika tiba setiap tahun memperingati milad Organisasi Pergerakan Syarikat Islam Indonesia yang kita cintai, selalu muncul gejolak dalam benak berbagai lintasan wajah mulai dari para pendiri hingga kader di tingkat ranting (jamaah) yang telah mendahului kami. Tak cukup ditulis dengan pena jasa-jasa mereka, ada banyak sumbangsih yang tak terkira hingga akhir hayat mereka.
Ada yang berkontribusi dalam meletakan dasar prinsip Organisasi pergerakan tertua di Republik ini, ada pula yang sebagian berjuang melalui parlemen, ada yang tak pernah lelah tanpa henti melakukan proses kaderisasi, bahkan dengan menancapkan bendera Organisasi di tempat dimana orang belum sama sekali mengenal organisasi ini.
Terlihat nyata keikhlasan, kesungguhan hati dan kerja mereka. Tak lekang oleh panas tak lapuk oleh hujan dan sepertinya sekali layar terkembang pantang surut ke belakang pantas disematkan pada mereka yang terus berjuang demi ummat, bangsa dan negara. Mungkin itulah peribahasa yang dapat saya gambarkan. Bukan karena mereka menjadi bagian dari diri kami sendiri sehingga hanya kami yang memuji. Sesungguhnya masyarakat luas lah yang akan memberi penilaian, kolega dan relasi pula yang selalu menyaksikan.
Setiap tahun memaknai milad Organisasi Pergerakan Syarikat Islam Indonesia, tanpa disadari tak terasa meneteskan air mata. Menyaksikan dengan nyata perjuangan dan pengorbanan para pimpinan serta kader yang selalu bergotong royong bahu membahu membesarkan pergerakan ini dengan ribuan aktivitas yang tentunya bukan pencitraan, melainkan jadi bagian dari keseharian. Aktivitas yang ada atau tanpa Pemilu sekalipun selalu dilakukan, senantiasa berkhidmat untuk kaum dan negeri.
Tak cukup kata untuk menggambarkan gerak mereka, yang selalu memberi warna baru dalam wajah perpolitikan di Indonesia. Politik sejatinya melibatkan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Melalui kursus-kursus pendidikan politik yang dilakukan secara rutin mendorong warga negara untuk memahami hak-haknya. Selalu dilakukan dengan lugas agar mereka dapat memahami hak-hak dan kewajibannya secara baik. Syarikat Islam Indonesia dan ummat adalah manunggal. Karena sejatinya memperbaiki dan membangun negeri ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
Tidak takut untuk mencerdaskan masyarakat karena meyakini ada pahala yang Allah janjikan dihadapannya. Terlebih lagi jika ingin negeri ini semakin baik, kita diperintahkan untuk memperjuangkannya dengan baik. Mesti melibatkan seluruh elemen masyarakat itu kata kuncinya.
Ketika menjelang Milad Organisasi Pergerakan Yang awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI), Sarekat Islam (SI), Central Sarekat Islam (CSI), Partai Sarekat Islam Hindia Timur (PSIHT), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Syarikat Islam (PSII), Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 (PSII-1905), dan pada tahun 2003, di Garut pasca Majelis Tahkim XXXV partai ini kembali menjadi Ormas Syarikat Islam Indonesia (SI Indonesia) seperti berputar film dalam kepala.
Tidak sedikit tokoh Syarikat Islam Indonesia berhadapan dengan situasi-situasi yang tidak nyaman, bahkan membahayakan. Tak sungkan mereka memperjuangkannya sampai tingkat lembaga paling tinggi di Negara ini. Yang terpenting dan paling utama adalah menyatakan keberpihakan pada kemanusiaan, ummat, bangsa dan negara.
Telah sampai lah kita pada Milad ke 114 Syarikat Islam Indonesia yang terlahir pada 16 Oktober 1905 silam telah banyak memberikan kontribusi besar untuk bangsa ini karena menjadi pelopor virus pergerakan Nasional melalui HOS Tjokroaminoto kala itu yang dilanjutkan oleh muridnya Soekarno sehingga menghantarkan kedepan pintu gerbang Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Syarikat Islam Indonesia telah memiliki pengalaman panjang di Republik ini, akan menjadi tantangan tersendiri bagi bagi segenap kaum Syarikat Islam Indonesia. Di usia terbilang tua tentunya menjadi contoh bagi ormas-ormas lainnya. Untuk usia yang sangat matang sebagai organisasi pergerakan tentunya banyak hal yang telah dihadapi, sejumlah ujian dilalui. Semua hal itu mendewasakan Syarikat Islam Indonesia dalam kontribusi dan mengawal pembangunan negeri ini menuju kemerdekaan sejati, Syarikat Islam Indonesia tetap meyakini bahwa bangsa besar ini harus terus bergerak ke arah yang positif, menjadi bangsa yang lebih baik.
Syarikat Islam Indonesia meyakini bahwa jika kita menginginkan kebaikan bagi negeri ini maka seluruh elemennya harus bergerak untuk menjadi lebih baik. Di Milad ke 114 ini Ormas tertua mengajak semua elemen anak bangsa untuk Bergerak terus menjadi Khoiru ummah yang unggul berbobot bermutu berkapasitas berkarakter dan berdaya saing berfastabiqulkhoirot menjalankan dakwah amar makruf nahyi munkar menuju fatah dan falah (kemenangan kejayaan kegemilangan).