Mohon tunggu...
Indonesia Pos
Indonesia Pos Mohon Tunggu... Guru - Jenderal Artikel
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang guru yang lahir di bumi Jenderal Besar Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ribuan Orang Padati Pagelaran Drama Musikal dan Teatrikal Bertajuk "Berkibarlah Bendera Merah Putihku"

19 September 2022   22:59 Diperbarui: 19 September 2022   23:06 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hotel Yamato Surabaya menjadi saksi bisu peristiwa heroik Arek Suroboyo merobek bendera Belanda. Pemkot Surabaya bersama Komunitas Surabaya Juang berupaya membangkitkan memori perjuangan Arek Suroboyo tersebut, melalui pagelaran drama musikal dan teatrikal bertajuk "Berkibarlah Bendera Merah Putihku", Minggu (18/9/2022).

Pagelaran drama musikal dan teatrikal ini merupakan sebuah diorama yang menggambarkan peristiwa bersejarah perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya. Saat ini Hotel Yamato Surabaya berubah nama menjadi Hotel Majapahit.

Para peserta pagelaran memadati sepanjang Jalan Tunjungan dan Hotel Majapahit. Kurang lebih 1200 peserta meramaikan pagelaran ini. Peserta pagelaran tergabung dalam seluruh lapisan masyarakat, mulai dari seniman, pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, dan pegiat sejarah di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Suasana berlangsung klasik bernuansa masa lampau detik-detik awal kemerdekaan Indonesia. Acara diisi oleh karnaval pejalan kaki, mobil kuno, dan pembentangan Bendera Merah Putih dengan panjang 800 meter. Para peserta pagelaran sangat menghayati peran yang diperankan dalam drama musikal dan teatrikal.

Puncak pagelaran ini, ketika tergambarkan momentum perobekan warna biru pada bendera Belanda, sehingga yang berkibar hanya bendera dwi warna Merah Putih. Hal ini terlihat jelas bahwa semangat arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia luar biasa.

Yang menarik dari pagelaran ini, ketika para peserta terpukau dengan penampilan Walikota Surabaya Eri Cahyadi yang membacakan Puisi dengan Judul "Arek Suroboyo". Dengan penuh khidmat Walikota Surabaya membacakan satu per satu bait puisi "Arek Suroboyo".

Setelah vakum selama dua tahun karena pandemi, kini kembali sukses digelar secara tertib dan lancar. Walikota Surabaya mengaku sangat bangga terhadap semangat Arek-Arek Suroboyo dari dulu hingga saat ini. "Ini mengingatkan Surabaya punya jiwa pahlawan yang luar biasa," kata Cak Eri

Menurutnya, banyak hikmah yang bisa diambil dari peristiwa tersebut. Selain rasa nasionalisme terhadap NKRI, Arek Suroboyo terkenal rela berkorban dan tidak kenal kata menyerah. " Mereka mengatakan tidak butuh penghargaan, Tidak butuh pengakuan. Tidak butuh ungkapan saya paling hebat, paling berjasa," imbuhnya.

Semangat juang Arek-Arek Suroboyo ini, seharusnya menjadi pedoman masyarakat saat ini. "Lha kok awake dewe penerus bangsa malah onok sing rebutan jabatan" (Loh kok kita yang jadi penerus bangsa malah ada yang berebut jabatan, berebut terkenal). Semoga ini menjadi tauladan kita semua untuk terus meneladani semangat Pahlawan," tegasnya.

Harapanya, peringatan perobekan bendera ini bisa dijadikan momentum untuk promosi wisata di Kota Surabaya. Karena Kota Surabaya memiliki banyak potensi sejarah yang belum diketahui banyak orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun