Sebagai seorang yang awam dibidang Ekonomi, saya mencoba menggabungkan data-data yang didapat dari pemberitaan media masa, menjadi deretan angka-angka yang diharapkan bisa bermakna dan dapat diinterpretasikan sesuai latar belakang ilmu yang dimiliki para pembaca.
Hutang luar negeri Indonesia seperti yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Difi A Johansyah adalah sebesar 259,9 Milyar Dollar Amerika. "Posisi Utang Luar Negri (ULN) Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN berjangka panjang, yakni sebesar 212,8 miliar dollar AS atau 81,9 persen dari total ULN, sedangkan sisanya sebesar 47,1 miliar dollar AS atau 18,1 persen dari total ULN merupakan ULN jangka pendek," jelas Difi dalam keteranganya di Jakarta, Kamis (21/11/2013) seperti yang dilansir oleh TribunNews.com.
Kita bisa menghitung lonjakan hutang RI yang sebetulnya dalam dollar pada posisi bulan Agustus 2013 adalah 257,3 Milyar Dollar yang kemudian berubah menjadi sebesar 259,9 Milyar Dollar pada bulan November 2013. Sedangkan kalau perubahan hutang RI dihitung dalam Rupiah sesuai kurs yang berlaku pada saat itu dimana pada bulan Agustus Dollar diperdagangkan pada kisaran Rp 9.000,-/ dollar maka hutang RI per Agustus adalah Rp. 2.315,7 Trilyun. Untuk posisi hutang per bulan November 2013 dihitung dengan kurs saat ini yakni Rp 11.700,- / dollar maka hutang RI sebesar 259,9 Milyar Dollar adalah setara dengan Rp. 3.040,83 Trilyun.
Dengan demikian selama bulan Agustus s.d November 2013 terjadi lonjakan hutang sebagai konsekuensi nilai Rupiah yang terdepresiasi terhadap dollar dari Rp. 2.315,7 Trilyun menjadi Rp. 3.040,83 Trilyun. Ternyata dampak tambahan dari terdepresiasinya Rupiah terhadap dollar adalah penambahan hutang Rp 725,13 Trilyun.yang timbul dalam kurun waktu Agustus s.d November 2013.
Tabel 1. Pertumbuhan Hutang RI tahun 2001-2013
No
Tahun
Hutang (Trilyun)
1
2001
Rp1.273
2
2002
Rp1.225
3