Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari kegiatan tukar menukar suatu produk (barang dan jasa) yang memberi bisa manfaat lebih bagi orang yang bersangkutan. Dari zaman kuno yang mengenal sistem barter sampai zaman modern menggunakan alat pembayaran berupa uang tunai, bahkan saat ini kita hanya perlu menggunakan sebuah kartu (baik kartu kredit maupun kartu debit). Perkembangan demi perkembangan dicatat manusia sehingga kita mengenal apa yang disebut dengan ilmu Marketing (Pemasaran). Perlu diketahui bahwa marketing  beda dengan penjualan.
Ilmu marketing cakupannya sangat luas termasuk didalamnya yang disebut dengan Merek (Brand). Merek dapat diterjemahkan sebagai pengenal suatu produk yang dihasilkan sebuah perusahaan, merek memegang peranan sangat penting terhadap kemajuan sebuah perusahaan. Umumnya perusahaan dengan merek yang sudah dikenal luas oleh masyarakat akan lebih unggul dalam memasarkan produknya, karena saat memutuskan pembelian suatu produk, konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh psikologis sosial (walaupun masih banyak konsumen yang lebih kritis).
Untuk membuat sebuah merek dikenal tentunya bukan hal mudah, apalagi saat ini sudah bermunculan berbagai macam merek. Bahkan sejak produk Cina mulai merambah tanah air, muncul berbagai macam merek yang hampir mirip dengan merek yang sudah terkenal di Indonesia, walaupun tidak banyak yang bisa bertahan.
Sadar atau tidak sadar, sebenarnya sejak zaman dulu tim marketing perusahaan dengan jeli sudah membentuk psikologis sosial masyarakat Indonesia terhadap sebuah merek.
Buktinya adalah banyak masyarakat di daerah pedalaman bahkan di kota besar yang menyebut sepeda motor dengan kata HONDA tak perduli yang dikendarainya itu merek Yamaha atau Suzuki. Mie instan selalu di sebut INDOMIE walaupun yang dimakan adalah Mie Sedap atau Mie ABC. Air mineral disebut AQUA padahal yang diminum adalah merek  Monalisa/ Mountair. Mungkin teman-teman tidak pernah menyangka bahwa ODOL adalah merek pasta gigi yang sangat terkenal zaman dulu, bahkan sampai saat ini pun masih banyak yang menyebut kata ODOL padahal yang dibelinya adalah Pepsodent atau Enzim, dan masih banyak lagi.
Hmmnn.....Dari semua yang saya sebutkan di atas saya namakan Merek Salah Kaprah.
Semoga Bermanfaat
(P B8 Penulis Novel Aku Mencintai Pribumi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H