Mohon tunggu...
P B8
P B8 Mohon Tunggu... -

P B8 adalah nama pena ku yang merupakan singkatan dari PENULIS BINTANG 8. \r\nAku menggunakan nama pena agar tidak banyak yang mengetahui siapa aku sebenarnya. \r\n"P B8, Penulis yang hanya ingin dikenal melalui karyanya"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Fenomena, Wabah, ataau Teror?

13 April 2011   02:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:51 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua minggu lalu kita dibuat kaget oleh pemberitaan di televisi yang menayangkan jutaan ulat bulu di Probolinggo, media menyebutkan ribuan namun saya menyebutnya jutaan tidak apa-apa karena kami sama-sama tidak menghitung jumlahnya.

Beberapa hari kemudian dikabarkan bahwaulat bulu semakin menyebar ke beberapa desa bahkan beberapa kecamatan, terakhir disebutkan ada di Bali dan Lombok.

Hari ini saya nonton di televisi ternyata ulat bulu sudah ada di Cikampek. Saya yang bermukim di Jakarta mungkin harus dengan terpaksa mengucapkan kata “Selamat Datang di Ibukota Ulat Bulu”.

Mengapa ulat-ulat bulu ini bisa semakin banyak? walaupun setiap hari kita lihat di televisi, Dinas Pertamanan bekerja sama dengan masyarakat setempat sudah melakukan pembasmian baik dengan cairan kimia maupun dengan cara tradisional (dibakar). Hasilnya menurut saya GAGAL.

Kembali ke Judul, Fenomena, Wabah, atau Teror?

Menurut saya keadaan ini memang termasuk Fenomena karena keadaan ini tidak lazim terjadi. Wabah? Ya. Sudah pasti, Pasalnya akibat kejadian ini masyarakat banyak yang mengalami gatal-gatal. Teror? Mungkin saja bahkan sangat mungkin, perlu kajian lebih jauh. Pasalnya dalam kehidupan bernegara sudah pasti terjadi persaingan yang ujung-ujungnya bermuara pada ketahanan ekonomi. Mungkin anda menyangka bahwa imajinasi saya terlalu jauh dan nakal membayangkan kejadian ini sebuah teror, atau anda akan mengatakan ini bukan fiksi Bung!

Terserah anda, inilah yang saya bayangkan.

Saya tahu ini bukan fiksi, tetapi ada satu rahasia yang akan saya bocorkan kepada anda, bahwa dalam menulis fiksi banyak hal nyata yang saya masukkan dalam karya fiksi saya (Novel ).

Mari Berimaginasi.

(P B8 Penulis Novel Aku Mencintai Pribumi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun