Mohon tunggu...
P B8
P B8 Mohon Tunggu... -

P B8 adalah nama pena ku yang merupakan singkatan dari PENULIS BINTANG 8. \r\nAku menggunakan nama pena agar tidak banyak yang mengetahui siapa aku sebenarnya. \r\n"P B8, Penulis yang hanya ingin dikenal melalui karyanya"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jadikan Bieber Pelajaran

25 April 2011   11:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Justin Bieber, Justin Bieber, Justin Bieber.

Nama inilah yang hampir seminggu terakhir kita dengar. Ya bocah beruntung yang namanya terangkat berkat Youtube dan saya akui memang kualitas suaranya sangat bagus. Saya tidak mau membahas sejarah hidup bocah ini, mungkin anda semua lebih tahu seluk beluk kehidupannya bahkan pacarnya pasti anda tahu.

Konsernya memang spektakuler.

Menyihir remaja bahkan orang dewasa yang rela membeli tiket mahal bahkan ada yang rela datang jauh-jauhdari luar pulau Jawa.

Apakah ada yang salah?

Tidak. Semuanya normal-normal saja dan hal begitu sudah lumrah terjadi dimanapun di dunia ini.

Namun ada satu hal yang sangat disayangkan dari bocah yang terkesan sombong itu. Bagaimana tidak? Sejak keluar dari bandara, Bieber mengacuhkan siapapun tanpa menyapa penggemarnya yang menjadi tuan rumah yang sudah antri berjam-jam demi melihatnya dari dekat. Justin bahkan berusaha menutup wajahnya dengan topi. Itu mungkin bisa dimaafkan karena dia silau dengan matahari Indonesia.

Setelah memaklumi kejadian di atas, ternyata saya tidak bisa memaklumi kejadian berikutnya, penitia tidak mengijinkan wartawan masuk meliput dengan alasan bahwa pihak managemen Bieber yang keberatan. Sehingga banyak wartawan yang mengembalikan tanda pengenal yang digantungkan di pintu masuk.

Apa hikmah yang bisa kita petik dari kejadian ini?

Saya mengharapkan ada protes keras dari teman-teman wartawan yang sudah terlanjur dilecehkan di rumah sendiri dan panitia harus minta maaf kepada wartawan.

Semoga masalah ini tidak terulang lagi. Siapapun yang datang sebagai tamu di negara kita mereka harus menghormati kita dan jangan mau diatur oleh orang asing, toh yang menangguk untung bukan hanya kita, mereka pun untung besar.

Jadilah Tuan rumah yang bermartabat.

Hidup Indonesia KU.

Kita negara besar, jangan mau diinjak.

(P B8)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun