Mohon tunggu...
Pauzan Haryono
Pauzan Haryono Mohon Tunggu... Dosen - -

"Manusia biasa yang berusaha untuk jujur pada diri sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antara Jakarta dan Penang

19 Juli 2018   16:18 Diperbarui: 16 April 2020   16:06 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhirnya mahasiswa mengerahkan segala nyali untuk memenuhi tugas tersebut. Hasilnya, beyond expectation!. Mahasiswa mempunyai motivasi lebih untuk belajar, karena mereka sadar, bahwa pengetahuan yang banyak akan memecahkan berbagai persoalan. Tidak hanya itu, minat mereka belajar bahasa asing juga menggebu-gebu, karena dengan bahasa inggris pas-pasan sangat menghalangi mereka berkomunikasi dengan bangsa lain.

Man of Analysis dan Problem Solver

Perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0 akan jauh lebih cepat daripada revolusi industri sebelumnya. Perubahan ini bersifat eksponensial, bisa ada ribuan perubahan yang terjadi di segala bidang kehidupan dalam waktu yang singkat. Banyaknya platform yang tersedia di gadget telah mengubah gaya hidup kita. Cara berkomunikasi berubah, cara belanja berubah, cara berwisata berubah, dan cara belajar pun berubah. Perubahan ini menuntut kita harus menyesuaikan diri, jika ingin tetap bertahan.

Survival of the fittest, itu kata Charles Darwin, penggagas teori evolusi. Hanya yang bisa beradaptasi dengan perubahan yang bisa bertahan. Dalam zaman perubahan cepat ini, kita tidak banyak pilihan : berubah atau digilas oleh perubahan.

Dengan kata lain, berubah atau punah. Oleh karena itu, pendidik harus menyadari bahwa untuk menghadapi perubahan yang super cepat ini metode pembelajaran yang hanya mengandalkan hapalan sudah tidak cukup. Perlu metode pembelajaran yang menuntut 'analysis' peserta didik, karena dalam perubahan akan selalu ada peluang dan tantangan. Jika peserta didik terbiasa menganalisis, maka akan senantiasa dengan mudah mengubah tantangan menjadi peluang.

Dengan mengajak mahasiswa menjelajah, apalagi ke daerah yang belum pernah diketahui sebelumnya, mereka akan langsung berhadapan dengan banyak masalah. Ada kendala bahasa dalam berkomunikasi, ada kendala budaya dalam berinteraksi dan banyak lagi tantangan yang harus dipecahkan.

Semua kendala tadi harus dipecahkan dan pemecahannya tidak ada di hapalan, tapi perlu analisis dan tindakan nyata. Semakin sering mereka memecahkan masalah maka akan semakin terampil mereka menganalisis semua persoalan hidup. Perubahan bukan lagi hal yang ditakuti, bahkan perubahan mampu melahirkan banyak peluang.

Tantangan zaman di masa depan akan jauh lebih sulit daripada hari ini. Pendidik tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama untuk menghadapinya. Adalah mustahil memecahkan masalah masa depan dengan cara masa lalu.

Pendidik harus kreatif mengembangkan metode pembelajaran, salah satunya dengan mengajak peserta didik mengeksplorasi hal-hal baru di luar buku teks. Di masa depan, pengetahuan saja tidak cukup tapi perlu nyali, dan nyali hanya milik orang-orang yang berani mengeksplorasi wilayah baru dan hal-hal baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun