Mohon tunggu...
Pautan Pasaribu
Pautan Pasaribu Mohon Tunggu... -

Stand up for what you believe in even if you are standing alone - Sophie Scholl

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tegasnya Dua Polwan Amerika Ini

14 Mei 2012   03:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:20 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13369673151470580870

Kalau bisa jangan berurusan dengan polisi.Kalau pun harus berurusan, dalam artian berada di pihak yang melakukan pelanggaran, berbaik-baiklah dengan polisi.Patuhi semua perintahnya.Jangan melawan karena polisi memiliki otoritas yang sangat tinggi.Di negara hukum polisi adalah penegak hukum, mewakili hukum di kehidupan sehari-hari.Kalau tak puas dengan cara polisi menangani kasus dimana kita terlibat di dalamnya ada jalan untuk komplain yaitu pengadilan.Hakim akan memutuskan apakah kita diperlakukan dengan adil oleh polisi atau tidak.

Proses menghadapi polisi ini mungkin berlaku universal di seluruh dunia setidaknya di Amerika.Jangan membantah, jangan melakukan sesuatu yang membuat polisi curiga apalagi membuatnya merasa terancam.Tak peduli kalau polisi itu polisi pria ataupun polisi wanita.Walaupun polisi wanita terlihat kurang berwibawa dibandingkan polisi pria tapi dalam kenyataannya sama saja.Kekuatan fisik boleh kalah tetapi sebagai polisi seorang polwan mempunyai peralatan tugas yang sama seperti polisi pria.Dari pistol, senapan otomatis, borgol, tongkat, semprotan pedas (pepper spray)sampai senjata penyetrum listrik berkekuatan rendah.Entah di tangan polisi pria ataupun polisi wanita semua peralatan ini akan mempunyai efek yang sama kalau dipergunakan.

Seperti kejadian yang sempat direkam dan diunggah di You Tube.  Kejadian antara dua orang polisi yang berusaha menangkap seorang penjahat. Berhubung video itu berisi adegan kekerasan sedangkan pembaca Kompasiana dari segala umur maka saya tidak akan memuatnya di sini tetapi hanya mencantumkan link-nya saja.

Dalam video ituterlihat dua orang polisi sedang berusaha mengamankan seorang pria.Tak ada penjelasan kejadian sebelumnya apa yang membuat dua orang polisi ini harus menangkap pria ini.Tidak ada juga penjelasan apa yang terjadi pada kedua polisi dan pria setelah kejadian ini.Lewat Google saya sudah mencari nasib kedua polisi itu, terutama polisi wanita yang oleh banyak viewers video ini dianggap melakukan tindakan brutal,tapi tak ada informasi yang saya dapat.Jangankan nasib mereka, identitas mereka pun tak bisa didapatkan selain keduanya anggota kepolisian kota San Bernardino, California.

Anyway,kita bisa berasumsi kalau pria tak mengenakan baju ini adalah pelaku kejahatan yang oleh polisi coba untuk ditangkap.Tapi pria ini melawan.Polisi pria yang berbadan besar memegangi kedua kaki penjahat ini tapi pria ini masih melawan.Di saat yang sama polisi wanita memukuli tangan dan kakinyasambil berteriak-teriak supaya pria ini berbaring di tanah.Hal yang juga tidak dituruti bahkan pria ini masih terlihat melawan perintah polisi.Adegan ini baru berakhir setelah dua mobil polisi datang ke lokasi membantu kedua polisi itu.Minimal struggle polisi versus penjahat ini memakan waktu 1 menit.

Lepas dari kontroversi apakah polisi wanita ini memakai kekuatan yang berlebihan sewaktu menangani penjahat ini seandainya penjahat muda ini tidak berusaha melarikan diri ketika ditangkap kejadiannya akan lain.Membiarkan kedua tangannya diborgol lalu dibawa secara baik-baik oleh polisi jauh lebih bijaksana daripada memprovokasi polisi untuk menggunakan kekerasan.Kalaupun berhasil melarikan diri resikonya lebih besar, bisa ditembak mati.Semua penegak hukum Amerika dilatih dan diwajibkan untuk menembak center of mass dalam hal ini badan, bukan kaki atau tangan.Tujuannya untuk langsung melumpuhkan penjahat dan menghindari salah sasaran.Peluru yang mengenai kaki bisa tembus meninggalkan kaki dapat membahayakan orang di sekitar.Tidak seperti di film-film Hollywood dimana polisi berusaha melumpuhkan penjahat tanpa mematikan biasanya ditunjukkan dengan menembak tangan atau kaki penjahat.Di alam nyata, melumpuhkan penjahat adalah tujuan utama tak perduli apakah akan mematikan atau tidak.

Tetapi polisi tidak di atas hukum.Sekali dia melanggar hukum statusnya adalah seorang pelanggar hukum dan diperlakukan sama seperti pelanggar hukum lainnya.Seperti yang dialami oleh Fausto Lopez, polisi kota Miami, Florida.

Suatu pagi di bulan Oktober tahun lalu Lopez yang juga mempunyai pekerjaan di luar dinas ditangkap oleh polisi patroli jalan raya negara bagian Florida.Penyebabnya polisi berusia 35 tahun ini terburu-buru takut terlambat sampai di sekolah dimana dia bertugas.Karena terburu-buru inilah, Lopez nyetir ugal-ugalan, pindah-pindah jalur dengan kecepatan tinggi sampai 120 mile (193 km) per jam.Untungnya, ada seorang highwaytrooper (polisinegara bagian yang tugasnya berpatroli di freeway) di lokasi kejadian.Tak ayal mobil Lopez pun dikejar oleh mobil trooper yang identitasnya tak disebutkan.Setelah tidak menghiraukan sirine dan lampu emergency dari mobil patroli trooper  selama hampir lima menit akhirnya Lopezpun berhenti.

Ketika akhirnya Lopez menghentikan mobilnya trooper ini mendekati mobil polisi Lopez sambil mengacungkan pistol persis seperti menghadapi penjahat.Saat itu trooper wanita ini menyangka mobil polisi yang dikejarnya ini dicuri dan dikemudikan oleh penjahat.Tetapi ketika melihat anggota polisi, bukan penjahat, yang nyetir ugal-ugalan  ternyata perlakuan trooper ini tidak berubah.Tetap memperlakukan polisi yang nota bene masih sesama korps walaupun beda instansi sebagai seorang penjahat. Lopez digeledah, diborgol dan pistolnya diambil.Tanpa mempedulikan permintaan maaf dan janji Lopez untuk co-operatif trooper wanita ini tetap memperlakukan polisi ini sebagai seorang kriminal.

Begitulah sekilas tentang polisi di Amerika.Diantara polisi yang baik tentu ada polisi yang jahat sama seperti dengan profesi-profesi lainnya.Ada siang ada malam, ada yin ada yang dan ada ping ada pong.

Saya menulis tentang polisi wanita karena hari ini di Amerika adalah hari ibu.Sekedar apresiasi untuk semua wanita yang bekerja baik di luar rumah maupun bekerja sebagai ibu rumah tangga mengurus anak dan suami.

Selamat hari ibu!

sumber gambar : www.autoblog.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun