Mohon tunggu...
Pautan Pasaribu
Pautan Pasaribu Mohon Tunggu... -

Stand up for what you believe in even if you are standing alone - Sophie Scholl

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

FasTracks, Cara Denver Atasi Kemacetan

20 Februari 2012   06:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13297194751703010267

[caption id="attachment_163927" align="aligncenter" width="500" caption="Kemacetan yang rutin terjadi di kota Denver"][/caption]

Denver, ibu kota negara bagian Colorado.Selain sebagai pusat administrasi,kota ini adalah juga pusat kegiatan ekonomi negara bagian.Ditambah lagi sebagai kota transit.Bagi warga Colorado dan negara-negara bagian sekitarnya yang berpergian jauh menggunakan pesawat terbang, Denver International Aiport (DIA) adalah tempat utama untuk mendapatkan jasa penerbangan.Itulah gambaran Denver saat ini.

Sedangkan luas kota ini 397.045 km persegi denganjumlah penduduk 600.158 jiwa (sensus tahun 2010), rangking 27 nasional.Rata-rata satu kilometer perseginya dihuni oleh 1511,56 jiwa.Kalau dibandingkan dengan data sensus tahun2000,penduduk kota Denver saat ini bertambah 45.522 jiwa atau 8,2%. Kota ini bersama dengan kota-kota lain di sekitarnya disebut dengan Denver Metropolitan Area, biasa disebut dengan Denver Metro.Luasnya 9858 kilometer persegi dengan jumlah penduduk hampir 2,5 juta orang.Dalam sepuluh tahun terakhir Denver Metro mencatat pertambahan jumlah penduduk sebesar 18,2%.

Pertambahan jumlah penduduk ini menyebabkan kemacetan lalu lintas.Baik di ruas jalan biasa maupun jalan bebas hambatan.Pertambahan lajur di kedua jenis jalan ini tidak memecahkan masalah.Seperti sudah menjadi hukum alam, semakin diperlebar jalan semakin banyak kendaraan lalu lalang yang membuat masalah kemacetan tidak terselesaikan.Satu-satunya cara adalah membuat system transportasi massal yang terintegrasi menggunakan semua moda.Dari bus kota biasa, busway, kereta ringan listrik sampaikereta komuter yang bisa menjangkau tempat-tempat di pinggiran kota.Dengan perkiraan jumlah penduduk Denver Metro akan menjadi 4,2 juta orang di tahun 2035 nanti system transportasi massal ini harus bisa diwujudkan segera.

Karena itulah semua kota-kota di wilayah Denver Metro sepakat untuk meluncurkan sebuah proyek raksasa, FasTracks.Melalui proyek ini akan dibangun rel baru untuk kereta komuter (listrik dan diesel) dan kereta ringan listrik sepanjang 196 kilometer.Juga akan dibangun jalur bus way sepanjang 29 kilometer.Penambahan ketiga moda transportasi ini didukung dengan menambah jumlah parkingspot sebanyak 21 ribu spot.Setelah proyek ini selesai tahun 2020 nanti (dikerjakan selama 12 tahun)akan ada sepuluh koridor yang dapat melayani kebutuhan transportasi massal warga Denver Metro.

Nanti warga tidak perlu lagi mengendarai mobil jauh-jauh.Cukup ke stasiun kereta atau terminal bus, parkir mobil dan naik kereta atau buske tempat tujuan. Bila diperlukan bisa ganti bus atau kereta ke tempat tujuan dengan cepat dan praktis.Bandingkan dengan saat ini dimana transportasi massal masih belum terintegrasi yang sangat tidak praktis dan membutuhkan waktu yang lama.

Berapa biaya proyek besar ini?6,5 milyar dollar.Dana didapat dari bantuan pemerintah pusat, sumbangan-sumbangan pribadi, penjualan bonds danmenaikkan pajak penjualan di wilayah Denver Metro.Kenaikan pajak penjualan sangat kecil hanya 0,4%, itu pun setelah disetujui oleh warga melalui plebisit di tahun 2004.Dari keempat sumber inilah FasTracks dikerjakan.

Lepas dari segala kekurangan (termasuk kontroversi) yang ada di proyek ini, adanya suatu sarana transportasi massal yang terintegrasi sangat dibutuhkan oleh kawasan Denver Metro.Delapan tahun dari sekarang….

sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun