Mohon tunggu...
Pautan Pasaribu
Pautan Pasaribu Mohon Tunggu... -

Stand up for what you believe in even if you are standing alone - Sophie Scholl

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Presstitute: Media yang Melacurkan Diri

1 Mei 2012   02:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:54 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pernah kesal dengan suatu media yang jelas-jelas berpihak kepada satu golongan, golongannya si empunya media itu?Atau pernah kesal karena melihat media yang hobinya menggiring opini massa untuk setuju atau tidak setuju atas suatu masalah?Kalau saya pernah.Kesal sekali rasanya memang.Maksud hati ingin mendapatkan berita atau ulasan terbaru yang seimbang, minimal tidak begitu memihak, tak tercapai.

Kalau media yang berpihak saja sudah membuat kesal apalagi media yang merubah fakta.Fakta yang sebenarnya harus disajikan dengan utuh tetapi oleh pihak media dirubah, bisa ditambah bisa juga dikurangi.Tujuannya agar fakta versi media ini cocok dengan opini yang hendak disampaikan oleh media itu kepada masyarakat.

Adakah media seperti ini?Banyak.Dan jangan kaget, media yang suka memelintir fakta ini bukan sajamedia kacangan yang sering diragukan kredibilitasnya sajatetapi termasuk juga media-media top arus utama.Nah, media seperti ini disebut dengan presstitute, press dan prostitute. Media yang melacurkan diri.Kehormatan sudah tidak ada lagi nilainya, kalah dengan reward dari materi sampai pada terpenuhinya tujuan golongan mereka.

Menurut urbandictionary.com, kamus yang rajin mengumpulkan istilah-istilah slang, yang bisa disebut sebagai media pelacur ini bisa individu yang bekerja di sebuah media ataupun media itu sendiri.Selama apa yang disajikan mereka adalah fakta yang sudah dirubah untuk kepentingan seseorang ataupun suatu kelompok maka individu dan media itu bisa disebut sebagai presstitute.

Jadi jangan terlalu percaya kepada pemberitaan suatu media.Di jaman internet yang serba cepat dan bisa diakses dengan gratis ini, kita bisa mengakses lebih dari satumedia online.Kelebihan ini bisa kita pakai untuk membandingkan pemberitaan satu media dengan media yang lainnya.Dengan membandingkan dua atau lebih media seperti ini lebih kecil peluang kita untuk tertipu.

Salam Kompasiana.

sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun