Beliau mengatakan bahwa dirinya mulai mempersiapkan dan berangkat dari rumah pukul 7.30 pagi dengan menggunakan motor sambil membawa barang dagangannya tersebut dan mulai membuka tempat dagangnya dari jam 7 pagi hingga malam hari sampai acara selesai.
"Alhamdulillah sejauh ini, selama dua hari ini dagangan suvenir saya sangat laku, banyak yang beli. Saya tidak menyangka bakal seramai ini, yang tadinya saya hanya seorang tukang parkir yang penghasilannya tidak menentu hanya untuk makan sehari dan menyisihkan untuk tabungan anak masuk SMP, sekarang jadi alhamdulillah lebih dari yang saya bayangkan," ungkap Agung.
Raut wajahnya menunjukan rasa semangat, walaupun dibawah terik matahari ia dengan ramah menyapa para pembeli. Hal tersebut menjadi kunci beliau untuk menarik pembeli. Menurutnya dengan dilaksanakan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah membawa rezeki tersendiri bagi dirinya dan para pedagang UMKM lainnya.
Terakhir Agung berpesan bahwa rezeki itu sebenarnya sudah ditentukan oleh Tuhan, Allah Subhanahu Wa ta'ala. Rezeki itu bisa datang kapan saja dan tidak terduga, jadi lakukan saja apa yang bisa dilakukan untuk mencari uang, asalkan mau berusaha dan bekerja keras dengan dibarengi doa maka semua pasti ada jalannya, tetapi ingat jangan sampai menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang, tetapi lakukan semua dengan cara yang halal maka uang akan kamu dapatkan.
Acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang dilaksanakan tahun ini sangat berdampak besar terutama bagi UMKM yang berada di Solo dan sekitarnya. Salah satunya kenaikan omset yang didapat para pedagang di acara muktamar ke-48 Muhammadiyah. maka dari itu acara Muktamar menjadi salah satu momen yang patut dimanfaatkan dengan maksimal.***
Paundra Haikal, mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H