Aku tahu 'ku takkan bisa, Menjadi s'perti yg engkau mintaNamun selama nafas berhembus aku kan mencobaAku tahu dia yg bisa Menjadi seperti yang engkau mintaNamun selama aku bernyawa aku kan mencobaMenjadi s'perti yang kau minta
Syair lagunya Chrisye tiba tiba hidup dan menjadi sumber pencerahan. Kebetulan saya sedang membaca buku yang berjudul Rescuing Your Love Life. Dalam buku itu dibahas tujuh kebodohan yang bisa menghancurkan pernikahan. Salah satunya adalah menuntut pasangan berubah seperti yang kita minta. Banyak yang tidak menyadari bahwa mengubah kebiasaan orang itu tidak semudah membalik telapak tangan. Jangan percaya strateginya Satria Baja Hitan yang tingal teriak “Berubah!!”
Orang yang Anda nikai adalah makluk hidup yang dibesarkan dari gen dan DNA yang berbeda dengan Anda. Ia lahir dari keluarga yang hidup dengan nilai dan keyakinan yang telah membentuk pola pikir yang berbeda pula. Karakter adalah produk dari kebiasaan yang lahir dari nilai yang telah terajut rapi sejak dari kecil. Mengubah karakter pasangan hidup sama dengan mencabut sesuatu yang telah menyatu dalam diri, tidak seperti mencabut duri. Menuntut pasangan hidup berubah seperti yang Anda mau sama saja dengan menghancurkan kepribadiannya.
Demi cintanya kepada Anda, mungkin dia akan berusaha. Sekali dua kali dia berhasil menjadi seperti keinginan Anda. Namun tuntutan itu bisa menjadi sebuah pergumulan yang berat. Pasangan Anda bisa juga berpura pura berubah untuk menyenangkan anda demi menghindari konflik. Namun kalau Anda bertanya kapadanya ia akan jujur bahwa berubah itu tidak mudah. Sama seperti kata lagu itu “Ku tahu aku takan bisa menjadi seperti yang kamu minta. Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba”
Kebiasaan menutut pasangan untuk berubah akan segera menjauhkan anda dengan pasangan. Konflik sering terjadi ketika kenyataan tidak sama dengan keinginan. Dari mana datangnya perselisihan? Dari keinginan yang tidak terpenuhi. Ketika ada yang kecewa, hubungan menjadi rawan kemarahan. Semakin sering menuntut purbahan pasangan, semakin banyak kekecewaan. Dalam kondisi seperti ini, hubungan rumah tangga rawan perceraian.
Pernikahan bahagia terdiri dari dua orang yang bahagia. Pribadi bahagia adalah pribadi yang menjadi dirinya sendiri bukan berpura pura setiap hari dan bersandiwara untuk menyenangkan pasangannya. Itulah sebabanya penting bagi kita untuk belajar menghargai perbedaan. Dua menjadi satu itu tidak mudah. Kalau anda ingin rumah tangga bahagia, biarkanlah pasanganmu menjadi dirinya sendiri. Satu satunya orang yang punya kontrol atas diri kita adalah diri kita sendiri. Nda berkuasa 100% atas diri anda sendiri.
Cobalah resep mujarab ini. Lebih baik anda mengubah diri sendiri dari pada mengubah orang lain. Perhatikanlah hukum perubahan ini. “Ketika saya berubah, maka pasangan saya akan berubah”. Si Pemadam Kebakaran yang ditinggal selingkuh oleh istrinya itu bisa menyelamatkan pernikahannya dengan mengubah sikap dan prilakunya. Ia berusaha melakukan sebuah kebaikan untuk istrinya setiap hari. Setelah empat puluh hari, perubahan dan kebaikan yang ia lakukan telah mengubah istrinya. Itulah kisah film Fire Proof yang diangkat dari kisah nyata. Kalau boleh saya menggubah kata kata lagunya Chrisye, kira kira bunyinya akan seperti ini.
Aku tahu aku pasti bisa, Menjadi s'perti yg aku minta
Selama nafas berhembus aku ‘kan terus mencoba
Menjadi diriku sendiri, tidak berpura pura
Demi pernikhan yang langgeng dan bahagia