Mohon tunggu...
Paulus Teguh Kurniawan
Paulus Teguh Kurniawan Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Alumni Master of Science in Finance dari University of Edinburgh, Inggris Raya. Fasih bicara bahasa Inggris dan Mandarin. Saat ini bekerja sebagai akuntan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Miss World: Apakah Kekristenan Mengizinkan Pornografi dan Eksploitasi Wanita?

13 September 2013   09:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:58 2334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini di Indonesia terjadi polemik mengenai penyelenggaraan Miss World. Banyak pihak yang menentang dan mendemo penyelenggaraan acara ini dengan alasan tidak sesuai budaya bangsa, menuduh acara ini merupakan ajang eksploitasi wanita, dan sebagainya. Setelah saya membuat artikel yang membahas mengenai kontroversi tersebut (bisa dibaca di http://regional.kompasiana.com/2013/09/12/kontroversi-penyelenggaraan-miss-world-kesimpulan-setelah-menonton-mata-najwa-591004.html ), memberikan sanggahan atas setiap argumen dari pihak kontra Miss World, belakangan muncul tuduhan/penghinaan dalam sebuah komentar dari seorang user: bahwa Kristen merupakan agama yang membenarkan eksploitasi terhadap wanita, pengumbaran aurat, dan sebagainya.

Dipikir-pikir, sebenarnya ini tuduhan yang sudah lama. Banyak kaum muslim bangsa ini menganggap budaya barat identik dengan pengumbaran aurat wanita, dan kekristenan dianggap merupakan penyebab munculnya budaya tersebut. Apakah benar demikian? Saya akan membahasnya.

Pertama-tama, saya harus jelaskan bahwa Alkitab jelas-jelas melarang perzinahan maupun pornografi. Ayat-ayat berikut ini merupakan buktinya.

Kejadian 9:20-27. Di sini dikisahkan tentang Nuh yang mabuk dan tertidur dengan telanjang, lalu Ham melihat aurat Nuh tersebut dan menceritakan pada kedua saudaranya (Sem dan Yafet). Lalu Sem dan Yafet masuk dan menutupi aurat Nuh sambil memandang ke arah lain supaya tidak melihat aurat Nuh. Ketika Nuh terbangun dan mengetahui apa yang terjadi, ia mengutuk Ham karena perbuatannya itu, dan memberkati Sem dan Yafet atas perbuatannya.

Keluaran 20:14 "Jangan Berzinah". Ini ayat yang cukup singkat, namun dalam aplikasinya di agama Yudaisme/Yahudi, peraturan ini mempunyai cakupan yang sangat luas, mengatur berbagai hal-hal yang berkaitan dengan pornografi, seks, perzinahan dan sebagainya.

Matius 5:27-28 "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."

Ini merupakan kutipan dari khotbah Yesus di bukit.

Dari ayat-ayat tersebut, sudah jelas bahwa Kristen melarang perzinahan maupun pornografi. Namun, konsep Kristen mengenai aurat tubuh memiliki perbedaan dibanding konsep Islam. Saya akan mencoba menjelaskannya.

Dalam Kristen, di Kejadian 1-2, disebutkan jelas bahwa manusia merupakan gambar Allah, ciptaan  yang paling mulia. Manusia diciptakan dengan begitu indah dan begitu sempurna oleh Allah, berbeda dibanding binatang-binatang lain. Tiap lekuk tubuh manusia diciptakan dengan begitu sempurna dan begitu indah, serupa gambar Allah sendiri. Coba bayangkan, seandainya saja kulit manusia diciptakan serupa kulit gajah, bagus tidak? Seandainya leher manusia diciptakan serupa leher jerapah, bagus tidak?

1 Korintus 11:7 "Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah." Manusia diciptakan secara unik dan indah oleh Allah. Manusia merupakan gambar Allah yang menyinarkan kemuliaan Allah. Itulah sebabnya Adam dan Hawa tidak merasa malu sekalipun mereka telanjang bulat di taman eden. Kitab Kidung Agung dari Salomo bahkan mencatat bagaimana puji-pujian Salomo kepada istrinya mengenai kecantikan dan keindahan tubuhnya; bahkan ia menggambarkan secara terang-terangan keindahan tubuh wanita dengan penuh kekaguman, suatu hal yang seringkali dituduh secara salah oleh pihak non Kristen sebagai "pornografi Alkitab".

Namun satu hal lagi yang perlu dicatat adalah: gambar Allah tersebut telah rusak sejak manusia jatuh dalam dosa. Itulah sebabnya Adam dan Hawa tidak menjadi malu setelah mereka jatuh dalam dosa: mereka menutupi tubuh mereka, gambar Allah yang telah rusak tersebut, dengan daun tumbuhan. Jadi di satu sisi, tubuh manusia ini merupakan gambar Allah, yang menyinarkan kemuliaan Allah. Namun di sisi lain, gambar Allah ini telah rusak oleh dosa. Ini bisa diibaratkan seperti keindahan alam. Di satu sisi kita masih bisa melihat keagungan Allah ketika menyaksikan keindahan alam di gunung bromo misalnya. Namun di sisi lain, ada juga alam yang telah rusak mengerikan, seperti gurun sahara misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun