Konon katanya, kalau Jokowi jadi presiden,
-kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu akan dibereskan semua, para pelakunya bakal disikat habis semua,
-koruptor-koruptor dan para mafia akan dibongkar dan disikat habis semuanya tanpa padang bulu,
-pemerintahan akan diisi orang-orang bersih dan profesional, gak ada bagi-bagi kursi,
-ekonomi akan meroket pesat, Indonesia akan segera menyusul negara-negara maju macam amerika dan eropa,
-infrastruktur akan dibangun masif, dari Sabang sampai Merauke semuanya akan dapat jalan tol, kereta api, pembangkit listrik sampai 35 ribu MW,
-hukum akan ditegakkan dengan bersih, tegas, gak akan ada lagi tajam ke bawah tumpul ke atas,
-para kaum intoleran dan pejuang khilafah akan disikat habis, diusir dari NKRI,
katanya, katanya, katanya.... oh katanya....
Kepada para pendukung fanatik Jokowi, saya ingin bertanya: sekarang sudah yang mana yang jadi kenyataan?
Pada kenyataannya, prestasi presiden kita saat ini tidaklah lebih baik daripada SBY, kalau tidak bisa dikatakan jauh lebih buruk. Tapi entah bagaimana si presiden ini begitu dipuja-puja bak malaikat oleh para pemuja fanatiknya bahkan sampai didukung jadi presiden 3 periode atau bahkan seumur hidup; sesuatu yang jelas-jelas mengkhianati konstitusi negara dan semangat reformasi.