Mohon tunggu...
Paulus Teguh Kurniawan
Paulus Teguh Kurniawan Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Alumni Master of Science in Finance dari University of Edinburgh, Inggris Raya. Fasih bicara bahasa Inggris dan Mandarin. Saat ini bekerja sebagai akuntan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga BBM Memang Mutlak Harus Dinaikkan!

17 Oktober 2014   18:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:40 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ini alasan yang konyol. Mereka yang beralasan seperti ini pasti memiliki premis sebagai berikut: "jika APBN digunakan untuk subsidi BBM, maka tidka akan dikorupsi oleh DPR. Tapi jika uang tsb dialihkan untuk program-program lain, maka akan dikorupsi DPR". Logika yang ngaco. Dari mana mereka bisa berpikiran bahwa uang untuk subsidi BBM tidka mungkin dikorupsi? Di pemerintahan kita tidak ada satupun program yang aman dari korupsi, semua program pemerintah pasti ada risiko dikorupsi. Malahan bidang energi dan migas negara kita ini justru merupakan salah 1 bidang yang paling banyak mafianya. Program subsidi BBM itu sendiri justru rawan dikorupsi oleh DPR maupun pihak BUMN dan pertamina. COntoh yang paling jelas, bukankah selama ini sudah banyak terjadi penyelundupan premium ke luar negeri untuk dijual mahal?

3. Perhitungan kwik kian gie bahwa sebenarnya pertamina/pemerintah justru sudah profit banyak dengan harga premium 4500 per liter saja.

Saya sudah mencermati perhitungan kwik tersebut, dan saya yakin pada dasarnya kwik memang sengaja melakukan perhitungan rekayasa tsb untuk menentang kenaikan harga BBM. Ia sendiri pasti tahu bahwa perhitungan dirinya itu ngaco total, namun ia berpura-pura membuat perhitungannya terlihat meyakinkan untuk mengelabui orang-orang. Ada banyak kesalahan yang bisa saya temukan dalam perhitungan kwik, antara lain sebagai berikut:

-Dia menggunakan biaya LRT (lifting, refining, transporting) sebesar 10 dolar per barel tanpa menjelaskan dari mana dia mendapatkan angka tsb. Saya melihat di situs beliau tsb di kolom komentar sudah ada orang yang menanyakan padanya, dapat dari mana angka LRT tsb, namun sama sekali tidka dijawab. Belakangan, kementerian ESDM juga sudah memberikan sanggahan bahwa biaya LRT sebenarnya adalah 24 dollar per barel, bukan 10 dolar.

-Ada banyak sekali komponen-komponen biaya memproduksi BBM yang tidak disertakan oleh kwik kian gie (yang saya yakin memang disengaja untuk merekayasa). COntohnya, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik (meliputi biaya listrik, air, telepon, administrasi, penyusutan, peralatan, dsb), kemudian juga biaya yang dibutuhkan untuk menjual premium tsb (biaya membangun ribuan/jutaan pom bensin di seluruh indonesia, biaya operasional pom bensin, dsb).

-Kwik kian gie mengasumsikan bahwa produksi minyak Indonesia seluruhnya dijadikan premium. INi sungguh-sungguh ngaco, karena nyatanya minyak Indonesia tidak semuanya dijadikan premium, melainkan ada juga yang dijadikan pertamax, pertamax plus, avtur, dsb.

Pada dasarnya, orang yang mengerti ekonomi sungguh-sungguh, pasti langsung melihat bahwa perhitungan kwik tersebut jelas janggal, karena terlalu sederhana. Pembukuan perhitungan laba-rugi perusahaan umumnya selalu panjang dan rumit, membutuhkan paling sedikit belasan halaman, tidak segampang itu. Saya yakin kwik sejak dari awalnya memang sengaja membuat rekayasa semacam itu untuk memojokkan pemerintahan SBY.

4. Rakyat kalangan bawah, petani, dan nelayan masih butuh bbm bersubsidi untuk bekerja

Saya pernah berdebat dengan orang yang menggunakan argumen ini. Mereka mengatakan bahwa nelayan masih butuh solar subsidi untuk berlayar, kemudian petani juga butuh premium subsidi untuk mengangkut hasil panen menggunakan motor. Saya berpandangan bahwa memang benar rakyat menengah ke bawah, kaum yang memang membutuhkan subsidi, juga menikmati subsidi BBM. Namun faktanya, mereka hanya menikmati sedikit sekali dari subsidi BBM tersebut. Coba hitung sendiri. Mengangkut hasil panen menggunakan motor paling cuma butuh berapa liter bensin? Paling-paling hanya 1-2 liter. Sementara kalangan menengah ke atas yang tidak tahu diri, yang setiap hari berkeliling kota (atau bahkan luar kota), bisa menghabiskan sampai 10 liter per hari. Ibaratnya, rakyat menengah ke atas yang tidak tahu diri ini menikmati makanan enak di atas meja, sementara rakyat menengah ke bawah itu hanya menikmati sedikit remah-remah yang jatuh dari meja saja.

Bagi anda yang masih menentang keras kenaikan harga BBM, saya menantang anda untuk memberikan jawaban logis atas alasan-alasan yang sudah saya paparkan. Dan jangan menutup mata terhadap kenyataan bahwa SEMUA para politisi maupun pakar energi mendukung kenaikan harga BBM semua. Jokowi, Ahok, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Rhenald Khassali, Pri Agung Rakhmanto, mereka semuanya mendukung kenaikan harga BBM! Ahok bahkan sudah mewacanakan Jakarta tanpa BBM bersubsidi sama sekali. Anda juga bisa pergi sendiri ke negara-negara lain yang ekonominya makmur dan transportasinya lancar seperti Singgapura, Jepang, Cina dsb dan mendapati bahwa di sana BBMnya sama sekali tidak disubsidi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun