Manusia adalah makhluk sosial. Sejak sekolah dasar, kita pasti sudah diajarkan hal itu. Manusia sosial mencirikan bahwa kita dituntut untuk mengasihi sesama kita. Tapi lihat kenyataannya saat ini. Kemajuan iptek saat ini menciptakan manusia yang mandiri sehingga jarang untuk saling bersosialisasi satu sama lain.
Perbandingan yang paling mencolok saat ini dapat kita lihat dari lingkungan di sekitar. Anak SD  pada zaman dulu menggemari permainan kelereng dan lompat tali. Sedangkan  sekarang, anak SD cenderung menggemari gadget.
Mengikuti perkembangan zaman itu cukup baik, apalagi mengembangkannya itu menjadi lebih baik. Namun jauh lebih baik lagi bila kita tidak melupakan satu sama lain. Sehingga persatuan kita masih utuh hingga kedepannya.Â
Sebagai orang muda yang selalu aktif dalam media sosial , kita harus memiliki pemikiran kritis dan selektif. Karena media sosial itu merupakan suatu media yang mudah untuk menyebarkan radikalisme dan hoax. Terkadang berita hoax yang menyebar itu  membuat persatuan kita terpecah hanya karena isi berita bohong.
Pemuda itu kita yang masih memiliki potensi besar untuk belajar dan kreatif. Banyak juga orang muda saat ini mampu mengharumkan nama bangsanya di dunia. Seperti Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad yang mengharumkan bangsa Indonesia melalui  olahraga bulu tangkis.
Masa depan negeri ini ada di tangan kita, bukan di tangan bangsa lain. Kitalah yang bertanggung jawab atas keabadian negeri ini. ibu pertiwi sudah semakin tua umurnya, sehingga perlu dijaga dengan maksimal. Jadi mari kita beraksi untuk menjadi tonggak bangsa ini.
Tidak ada kata "tidak bisa" untuk kita para kaum muda. Dengan berusaha sekuat tenaga, kita mampu melewati segala macam godaan dan tantangan yang ada. Tak perlu berbelit-belit untuk menggapai sesuatu. Gunakanlah cara sesederhana mungkin untuk mencapai cita-cita, tapi jangan gunakan cara instan.
Pemuda itu aku, pemuda itu kamu, dan kita adalah pemuda. Kita harus bisa untuk menjadi tonggak negeri ini dan pasti bisa untuk mencapai cita-cita bangsa ini. Ungkapkanlah bakat yang ada dalam diri kita, untuk mencapai Indonesia unggul. Kita bisa, harus bisa, pasti bisa !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H