Kondisi Terkini Pantai Terkotor di Indonesia
Banten merupakan salah satu provinsi yang berada di bagian paling barat Pulau Jawa dan memiliki berbagai potensi sumber daya alam yakni perkebunan dan perikanan. 75% daerah Banten dikelilingi oleh perairan sehingga menyebabkan sektor perikanan di provinsi ini sangat mendukung dan berpotensi baik. Selain itu, Banten merupakan provinsi yang memiliki berbagai tempat wisata yakni salah satunya adalah Pantai Teluk Labuan yang berada di kabupaten Pandeglang.
Pantai ini pernah menjadi pantai terkotor di seluruh Indonesia namun sempat dibersihkan oleh sekelompok orang yang bernama Pandawara Group. Pandawara Group merupakan sekelompok orang yang mempunyai niat untuk menjelajah ke seluruh Indonesia untuk membersihkan tempat-tempat kotor di Indonesia yakni mulai dari sungai, selokan, pantai dan lainnya.
Permasalahan yang saya bahas saat ini adalah mengenai Pantai Teluk Labuan yang pernah dibersihkan oleh Pandawara Group pada 22 Mei 2023 yang sekarang bernasib sama seperti dahulu kala yakni kembali ke keadaan yang sangat kotor dan miris. Walaupun sudah pernah dibersihkan namun tetap saja lagi dan lagi sampah kembali tertimbun dan mengotori pantai, lantas apakah tindakan yang dilakukan oleh Pandawara Group sia-sia?
Menurut Pemerintah Kabupaten Pandeglang, penyebab dari masalah ini adalah tentu bukan hanya dari timbunan sampah nya melainkan dari sikap masyarakat dan wisatawan dalam menangani sampah dan menjaga lingkungan alam sekitar. Selain itu, terdapat kekurangan dari pengelola wisata yakni minim fasilitas pembuangan sampah dan tidak ada penambahan tenaga kerja untuk menjaga kebersihan di wilayah ini. Pantai ini juga merupakan salah satu opsi terakhir untuk pembuangan sampah dikarenakan tidak ada tempat pembuangan lain di sekitar daerah ini.
Masyarakat kita dan para wisatawan yang datang memiliki sikap cuek dan kurang peduli untuk membuka mata terhadap permasalahan lingkungan sehingga itu membuat pantai yang awalnya kotor, lalu dibersihkan dan akhirnya kembali kotor karena pola pikir masyarakat dan para wisatawan yang sulit diubah mengenai permasalahan lingkungan.
Kesadaran masyarakat serta para wisatawan dan kurangnya fasilitas dalam pembuangan sampah itulah yang dapat membuat pantai/ekosistem lain yang semula bersih/pernah dibersihkan dapat kembali kotor sewaktu-waktu. Masyarakat sudah terbiasa dengan kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga sampah yang dibuang dengan “sembarangan” akan tersebar kemana-mana dan pada akhirnya bisa mencemari lingkungan alam sekitar, yang dimana pada kasus ini berada di Pantai Teluk Labuan.
Akibat yang muncul dari permasalahan ini adalah masalah lingkungan yang semakin bertambah parah seperti pencemaran air laut dengan berbagai limbah, terutama limbah plastik dan mengurangi keindahan pemandangan alam yang seharusnya bisa dinikmati oleh generasi muda. Permasalahan pencemaran lingkungan semakin parah dan semakin merusak keadaan bumi kita, walaupun kasus yang dibahas kali ini berada di pantai Teluk Labuan namun bisa semakin menyebar.
Selain itu, menyebabkan kerugian karena melalui pantai tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai sektor pariwisata yang berguna untuk meningkatkan perekonomian negara dan devisa sehingga negara lebih stabil dan berkembang. Banyak juga tentu media-media berita yang menyoroti peristiwa ini sehingga tentu kita sebagai warga Indonesia miris dan malu melihat kekayaan alam yang sudah diberikan Tuhan kepada kita namun kita tidak bisa menghargai dan menjaganya dengan baik.
Terlihat dalam kasus ini yang salah ataupun kurang, tentu bukanlah dari jumlah orang yang ingin membersihkan lingkungan/pantai yang kotor di seluruh Indonesia melainkan lebih kepada kesadaran atau Sumber Daya Manusia yang kurang terbuka dalam hal menangani permasalahan lingkungan yang saat ini sedang banyak dibicarakan di seluruh dunia, dan masyarakat kita hingga saat ini masih bersikap cuek serta kurang peduli tentang masalah ini.