Mohon tunggu...
Paulus Pobas
Paulus Pobas Mohon Tunggu... Guru - Guru non PNS di SMAS Kristen 1 Soe,Kabupaten Timor Tengah Selatan-Nusa Tenggara Timur.

Lahir di sebuah dusun kecil pada tanggal 5 Juli 1965 tepatnya di POO,Desa Sono,Kecamatan Amanatun Utara ,Kabupaten Timor Tengah Selatan-Nusa Tenggara Timur.Tamat Pendidikan SD di SD Negeri Patal Tahun 1979,SMP di SMP Kristen Putain,SMA,di SMA Kristen 1 Soe,D2 di Undana Tahun 1991,D3 Di Undana Tahun 1997,S1 Di Univ.PGRI NTT Tahun 2009,Meneyelaikan Magister Pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Kristen Taruna Bakti Jogyakarta Tahun 2021.Saat ini mengajar di SMAS Kristen 1 Soe.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tukang Ojek Cilik Berhati Emas

16 Februari 2022   07:30 Diperbarui: 16 Februari 2022   07:33 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diana siswi SMA kelas 10 datang dari desa yang jauh,kurang lebih 25 kilo meter ukuran kampung.Sejak memutuskan untuk melanjutkan studinya ke SMA,orang tuan Dia ragu akan jarak antara rumah dan sekolah yang tidak menjanjikan.Kedua orang tua Diana sangat kuatir akan anak Diana karena jarak yang jauh,memakan waktu yang panjang,memerlukan kesiapan fisik yang prima setiap harinya.

Sebenarnya Diana sendiri ragu akan jarak yang melelahkan ini,namun pada suatu sore menjelang matahari terbenam Dia pulang dari kebun nyatanya ada harapan baru bagi Diana saat menghentikan seorang tukang ojek yang perlahan datang dari arah timur kebun Diana.Mulanya Diana menawarkan si tukang ojek "Kak,,,, Ojek kah ? " kata Diana kepada tukang ojek dengan penasaran."Ia kak,Aku ojek."Jawab tukang ojek yang umurnya dibawah Diana dua tahunan lebih muda.

Dalam perjalanan dari kebun menuju ke rumah Diana jarak tiga kiloan ukuran kampung.Tukang ojek cilik ini memberikan layanan terbaik,ramah dan santai .Diana rasanya nyaman dalam perjalanan hampir setengah.Rasa nyaman membuat Diana buka percakapan baru.Sepanjang perjalanan sejak star keduanya membisu.Diana mulai bertanya "Dik...Apa kamu sekolah sambil ojek ?" Tidak,kak aku putus sekolah,sejak kedua orang tuaku meninggal akibat wabah covid-19.Setiap hari aku bekerja sebagai tukng ojek untuk memenuhi kebutuhanku,juga kedua adikku yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar,masing-masing kelas tiga dan kelas lima.Mereka membutuhkan perhatian dari aku kak,makanya aku tak bisa melanjutkan studiku."O,begitu ya dik,trus dik sebenarnya kelas berapa ya waktu putus sekolah ?"Saya kelas delapan mau naik ke kelas Sembilan ka saat itu kedua orang tuaku terserang wabah covid-19 lalu tidak tertolong.Saya merasa tanggung jawab pada adik-adikku baik makan dan minum maupun kebutuhan sekolah mereka.Sebab sebelum menghembuskan napas terakhir ,ibuku berpesan "Jaga adik-adikmu ya nak,Ibu  sudah tidak kuat lagi,Bapakmu datang jemput ibu segera ."Sambil meniru perkataan ibunya ,si tukang ojek terlihat menyeka air matanya yang tak tahan menetes dari pipi kiri -- kanannya.

Diana buka pembicaraan baru"dik...ini rumahku,saya turun di sini saja.Tukang ojek mengambil tepi jalan lalu berhenti.Diana perlahan turun lalu mengambil uang dari saku bajunya dan membayar tarif perjalanan.Sambil menyodorkan uang di tangan Diana bertanya pula kepada si tukang ojek "Dik....kalau besok antar kak di sekolah kak di kota dik mau,tidak ?" Dengan agak lama si ojek membalas pertanyaan Diana dengan pertanyaan,"Jam berapa kak berangkat ?"Jam sebelas dik,aku masuk sekolah jam 12 ,Apa bisa dik ?"Dengan penuh semangat si tukang ojek menjawab Diana"Ok...Bisa...Bisa sekali karena adikku yang kecil sudah kujemput pulang jadi aman kak.Nanti kak tunggu ya,aku siap antar.Bahkan kalau di kota aku dapat langganan penumpang aku bisa antarin mereka sambil nunggu kak pulang baru kita pulang sekalian kak tidak perlu cari ojek yang lain lagi.Ok,dik nanti dik parkir di depan sekolahku saja karena setiap hari banyak temanku yang pergi ke tempat foto kopi jadi adik bisa antarin mereka nanti."

Mendengar tawaran Diana si tukang ojek cilik merasa berbangga hati karena tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan pelanggan seperti biasanya.Apa lagi di kampung kadang penumpang membayar ongkos tidak sesuai tarif.Dengan senang hari si tukang ojek cilik menjawab Diana "Terima kasih banyak kak sudah menolong saya.Nanti besok saya datang tepat waktu ya kak biar kak tidak terlambat masuk sekolah ,kata si tukang ojek cilik sambil tersenyum lebar pada Diana.Diana menjawab sambil membalas senyum tukang ojek cilik,Ok dik ini ongkosnya, nanti besok kak tunggu ya !"

Diana merasa nyaman karena mendapatkan tukang ojek yang baik dan cocok mengantarnya pergi pulang sekolah.Malam saat makan bersama Diana mulai buka pembicaraan dengan kedua orang tuanya.Diana mulai bercerita: "Bapak.....mama....,jangan kuatir lagi tetntang sekolah Diana yang jauh di kota sebab Diana sudah mendapat tukang ojek yang baik,dan mau bersedia antar jemput Diana ."Apa Dian ? Kamu dapat tukang ojek yang baik ? Ha  ha  ha ha .... Itu artinya kamu akan segera putus sekolah .Dia akan memperdaya kamu dan akan membuat kamu gagal studi.Jad stop sekolah di kota Diana,Mama tidak mau dengar cerita kamu lagi ".Kata mamanya Diana dengan sedikit tegas.Sabar ...Sabar....Sabar....Ma,kita dengar cerita anak kita dulu,Ma jangan cepat tanggapi dengan emosi seperti itu sih."Sambung Bapak penuh harap ."Ia Mama,tunggu Diana cerita dulu baru mama tau siapa sebenarnya si tukang ojek yang Diana maksudkan.Juga kalau mama tidak puas,nanti besok juga tukang ojek akan datang jemput Diana di rumah dan nanti mama akan berbicara juga dengan tukang ojek itu Ma."Ya Ma saying....kita dengar dulu cerita anak kita Diana."Sambung bapak penuh harap."Oke.Silahkan lanjut cerita mama dan bapak mau dengar !"Lanjut mama sambil tersenyum tipis.Terima kasih Ma....Pak....

Diana mulai melanjutkan ceritanya,"Tukang ojek yang mau membantu Diana itu masih anak-anak,dia lebih muda dari Diana sekitar dua tahun lebih.Dia sekarang kerja sehariannya adalah mengurus dua adiknya yang masih kecil,masing-masing yang kakak kelas lima Sekolah Dasar sedangkan yang adik kelas tiga.Mereka bertiga anak yatim piatu karena kedua orang tua mereka meninggal akibat terserang wabah covid-19 pada tahun yang lalu.Setiap hari tukang ojek itu mengantar adiknya yang kecil ke sekolah sesudah itu dia menjemputnya lagi pada jam sepuluh jadi dia berjanji akan mengantar Diana ke sekolah pada jam sebelas nanti.Setelah Diana tiba di sekolah Diana belajar sedangkan tukang ojek tadi akan memcari penumpang di kota bahkan dia akan antar jemput penumpang di depan sekolah Diana.Biasanya mereka butuh pergi baik dari pihak guru maupun siswa karena tempat foto kopi dari sekolah sekitar satu kilo meter saja.Jadi Diana merasa nyaman Ma....Pak..."Jelas Diana pada kedua orang tua.Mendengar cerita Dianan,hati kedua orang tua menjadi tenang,tidak lagi kuatir tentang Diana."Baik,Nak Mama dan Bapak sudah tenang,karena itu siap istirahat agar besok kamu bisa bangun segar untuk siap berangkat ke sekolah.Mama dan Bapak siap biaya yang cukup untuk sekolahmu."Kata mama sambil menatap Diana penuh kasih.Diana sudah senang.

Keesokan harinya seperti waktu yang ditentukan Diana maka si tukang ojek cilik tiba,dengan sikapnya yang lembut si tukang ojek cilik memberi salam kepada Bapak dan Mama Diana yang lagi penasaran menunggu si tukang ojek cilik sepuluh menit yang lalu."Selamat Siang Pak,Selamat Siang Mama....Saya mau jemput kak Diana !"Bapak dan Mama Diana hanya tersenyum tanpa kata-kata yang diucapkan karena dari sikapnya yang lembut dan perkataannya yang berkesan mereka jadinya tenang dan penuh yakin bahwa anak mereka Diana pasti selamat tiba pada tujuan .Daina keluar dari kamarnya ,melangkah ke kendaraan si tukang ojek cilik sambil memberi salam kepada Bapak dan mamanya."Ma....Pak...! Diana berangkat dulu ya." Baik Nak....Sambil melambaikan tangan kepada Diana yang berangkat ke sekolah.

Selepas Diana pergi menghilang dari tatapan dua orang tuanya,mereka berdua Bapak dan Mama bertukar pikiran membicarakan tukang ojek cilik yang mengantar Diana.Bapak ....Rupanya tukang ojek itu butuh perhatian ekstra dari kita.Kita harus selalu menyisihkan persembahan khusus dari pendapatan kita untuk membantu si tukang ojek bersama kedua adiknya.Kita bisa menitipkan uang maupun beras dan apa saja yang bisa kita lakukan mungkin akan membuat dia lebih cukup dalam kebutuhan bersama kedua adiknya.Demikian kedua orang tua Diana membahas keadaan Tukang Ojek cilik.Tukang ojek cilik memang berhati emas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun