Mohon tunggu...
Paulus Laratmase
Paulus Laratmase Mohon Tunggu... Guru - Pimpinan Yayasan Santa Lusia Biak Papua

Membaca, menulis dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

APS Editorial Akhir Tahun 2024: Optimis Kepemimpinan Probowo-Gibran Mampu Menciptakan Terobosan Percepatan Pembangunan Bagi Orang Asli Papua

4 Januari 2025   01:05 Diperbarui: 4 Januari 2025   18:20 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laus Rumayom, S.Sos.,M.Si, Founder APS/ Dosen Uncen

Pendidikan Perdamaian untuk Menanggulangi Konflik Sosial

Salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan dalam pembangunan Papua adalah upaya mengurangi dan menyelesaikan konflik sosial yang sering kali muncul akibat perbedaan politik, agama, dan budaya. Seperti yang disampaikan oleh Pdt. Jake Merril Ibo, penting untuk memperkenalkan pendidikan perdamaian yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah dan masyarakat. Pendidikan ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, mengurangi ketegangan antar kelompok, dan membuka ruang untuk dialog yang konstruktif.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai perdamaian dalam sistem pendidikan di Papua, ia meyakini bahwa negara dapat menciptakan generasi yang lebih paham mengenai pentingnya toleransi dan kerukunan hidup antar sesama. Ini akan mendukung stabilitas sosial di Papua dan memberikan ruang bagi pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.

Peran Kelas Menengah Papua dalam Percepatan Pembangunan

Dalam konteks pemberdayaan ekonomi, salah satu terobosan yang perlu dilakukan adalah penguatan kelas menengah Papua. Kelompok ini sangat penting dalam mempercepat akselerasi pembangunan, karena mereka memiliki potensi untuk mendorong sektor ekonomi yang berbasis pada keterampilan dan kreativitas. Seperti yang disampaikan oleh Ir. Musa Sombuk, kelas menengah yang memiliki pendapatan cukup, pendidikan, dan akses terhadap teknologi akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Papua.

Laus Rumayom  melihat bahwa pemerintah Prabowo-Gibran perlu mendorong penciptaan lapangan kerja yang dapat memperkuat kelas menengah Papua, serta memberikan peluang bagi mereka untuk terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan penguatan kelas menengah, kita dapat memastikan bahwa pembangunan ekonomi di Papua tidak hanya mengandalkan sumber daya alam semata, tetapi juga memperkuat sektor ekonomi kreatif dan inovasi yang dapat menciptakan kesejahteraan secara merata.

Penguatan Infrastruktur Vokasional dan SDM Papua

Penting untuk dicatat bahwa salah satu tantangan utama dalam pembangunan Papua adalah terbatasnya akses terhadap pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sebagai pengamat pembangunan Papua, Laus menekankan pentingnya pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Papua, terutama di daerah-daerah terpencil. BLK dapat menjadi solusi konkret dalam menghadapi krisis keterampilan dan meningkatkan kapasitas SDM Papua di sektor-sektor yang strategis, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan industri kreatif.

Pemerintah Prabowo-Gibran dapat memanfaatkan potensi besar ini untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, sekaligus meningkatkan daya saing Papua di pasar tenaga kerja global. Peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan vokasional akan memastikan bahwa tenaga kerja Papua memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan ekonomi di Papua.

Menuju Papua Emas 2041 dengan Kepemimpinan Inovatif

Melalui editorial ini, Laus Rumayom  ingin menegaskan kembali keyakinannya bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan mampu menciptakan terobosan baru dalam percepatan pembangunan Papua. Dengan fokus pada penguatan SDM, pembangunan infrastruktur yang lebih merata, dan pengembangan ekonomi lokal, diyakini bahwa  Papua dapat mengejar ketertinggalan dan mewujudkan visi "Papua Emas 2041" yang semakin dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun