Suami mana yang tidak bangga jika istrinya pintar memasak. Apa pun yang dimasak istri, selalu terasa lezat. Karenanya, masakan-masakan itu selalu dilahapnya. Tak ada sisa.
Tahukah Anda, mengapa masakan istri selalu lezat? Karena hanya satu kata, "cinta". Ya, karena dan atas nama cinta. Memasak merupakan ekspresi dan kasih sayang  seorang istri bagi suami dan anak-anaknya. Memasak dengan cinta, menunjukkan bahwa memasak bukan sekadar menghidangkan makanan di meja makan. Memasak dengan cinta adalah memasak dengan mementingkan selera atau cita rasa suami dan anak-anak. Memasak dengan cinta juga merupakan wujud pengorbanan diri istri. Ia mengorbankan kesenangan pribadinya. Ia tidak bersenang-senang di tempat tidur sambil menonton sinetron di youtube via HP-nya. Ia tidak duduk santai berlama-lama di depan televisi untuk mengikuti acara-acara kesukaannya.
Sebaliknya, dengan hati yang tulus, ia mondar-mandir di dapur menyiapkan makanan terbaik untuk keluarga. Ia memusatkan pikiran, keterampilan dan naluri keibuannya untuk menghidangkan makanan yang lezat di meja makan.
Menemani Istri Memasak
Tinggal di rumah selama masa pandemi corona bisa diisi dengan berbagai kegiatan untuk mengusir rasa bosan. Banyak kegiatan yang boleh dilakukan suami. Salah satunya adalah menemani istri ketika memasak di dapur. Menemani berarti menyertai, mendampingi istri. Banyak kebaikan yang bisa terjadi saat menemani istri di dapur.
Memperhatikan
Ketika menemani istri di dapur, suami memperhatikan istrinya yang dengan gesit bergerak mempersiapkan bahan, meracik dan memasaknya. Dengan lincah sang istri memainkan tangannya, mungkin sambil tersenyum atau bernyanyi-nyani kecil. Tak peduli panas yang terpantul dari kompor atau percikan minyak dari penggorengan. Itulah kebaikan pertama: semangat kerja istri.
Berbagi Informasi
Ketika sedang memasak, suami istri saling membagi informasi. Suami bisa membagi pengalamannya ketika di kantor atau tempat kerja sebelum Covid, pengalaman sepanjang perjalanan pergi dan pulang dari tempat kerja. Istri bisa berbagi informasi mengenai pengalaman mendampingi anak-anak di rumah sepulang dari sekolah. Bisa juga bertukar pikiran mengenai perkembangan psikologis anak-anak selama berada di rumah dalam masa pandemi corona ini. Itulah kebaikan kedua: saling berbagi informasi.
Bersendagurau