Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Suami Suka Memancing, Ini yang Perlu Diketahui Istri

8 Mei 2020   09:23 Diperbarui: 8 April 2021   11:34 9091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memancing memang menyenangkan. Seseorang bisa duduk berlama-lama di alam terbuka sambil menikmati udara segar. Apalagi ketika senar pancingan mulai bergetar, ditarik dan dibawa lari ikan, lalu perlahan-lahan menarik ikan ke darat. Sungguh menimbulkan kepuasan, menimbulkan sensasi tersendiri yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Hal inilah yang menjadi daya tarik orang untuk terus memancing, entah itu di laut, sungai, danau, atau empang atau pemancingan air tawar. Banyak orang, terutama laki-laki, baik muda maupun tua mengunjungi tempat-tempat pemancingan tersebut setiap akhir pekan, bahkan ada yang mendatanginya setiap hari.

Manfaat Memancing

Kalau kita menanyakan apa manfaat memancing, umumnya mereka menjawab bahwa memancing dapat membuat diri rileks dan melatih kesabaran. Rileks karena memancing adalah kesempatan sesorang untuk mencari ketenangan. Kesempatan untuk melepaskan ketegangan setelah selama lima atau enam hari berkutat dengan pekerjaan. 

Memancing juga melatih kesabaran seseorang. Dengan duduk berlama-lama, melatih seseorang untuk tidak cepat putus asa. Dia harus sabar menunggu berjam-jam  sampai ikan memakan umpan di kail lalu menariknya ke darat.

Nah, dalam tulisan ini saya lebih tertarik membicarakan suami yang selalu memancing. Mengapa? Karena kebiasaan memancing sesorang suami bersangkut pautnya dengan keluarganya. 

Labih khusus lagi, persoalan kebiasaan memancing suami ternyata berdampak pada keharmonisan kehidupan rumah tangganya. Tulisan ini pun terinspirasi dari kesempatan konsultasi beberapa pasang suami-istri kepada saya.

Ilustrasi suami pergi memancing (Sumber : kabarmancing.com)
Ilustrasi suami pergi memancing (Sumber : kabarmancing.com)
Tujuan Suami Memancing

Seorang suami yang suka memancing ternyata mempunyai beberapa tujuan. Pertama, mendapatkan ikan. Ikan hasil pancingan menjadi lauk bagi kekuarga, atau dijual agar uangnya dipakai untuk membeli kebutuhan keluarga lainnya.

Kedua, memancing untuk menyalurkan hobi. Memancing merupakan kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Seorang suami selalu memanfaatkan waktu-waktu libur seperti hari Sabtu atau Minggu, atau hari libur umum untuk mengunjungi tempat pemancingan yang menyediakan banyak ikan. 

Membawa pulang ikan atau tidak, bukan masalah. Yang terpenting adalah kepuasan dirinya. Ia sudah menikmati sensasi-sensasi: melemparkan umpan sejauh mungkin, sensasi menarik dan menggulung senar, sensasi meliuk-liukkan badan mengikuti arah ikan membawa kailnya. 

Terlebih lagi sensasi ketika ia menggangkat ikan yang relatif besar dan disaksikan oleh para pemancing lain di dekatnya. Sungguh menyenangkan, juga membanggakan!

Ketiga, memancing merupakan pelarian diri. Seorang suami yang selalu mendatangi tempat pemancingan adalah untuk melarikan diri dari persoalan yang terjadi di dalam rumah tangga. 

Ia tidak mampu menyelesaikannya, atau ia tidak memiliki kemauan untuk menyelesaikannya. Memancing adalah kesempatan baginya untuk meninggalkan sementara persoalan di rumah.

Istri Perlu Waspada

Ini yang perlu diketahui istri. Saya akan mengawalinya dengan sebuah contoh.

Suatu ketika, sepasang suami istri menemui saya di rumah. Mereka bercerita bahwa Ria (bukan nama asli), anak satu-satunya sudah meninggalkan rumah selama dua bulan.

Padahal, anak ini, bagi mereka adalah anak yang patuh, sopan, rajin membantu, rajin berdoa, dan sangat menyayangi mereka. Segala kebutuhan Ria selalu mereka penuhi.  Maka, kepergian Ria menjadi tanda tanya besar, karena tidak ada masalah dalam keluarga.

Setelah mendengar keluhan itu, saya meminta kejujuran suami-istri tentang penyebab kepergian Ria (meskipun saya sudah tahu penyebabnya). 

Mereka tetap bersikeras bahwa tidak ada persoalan dalam rumah tangga. Akhirnya, saya memberi mereka kesempatan dua minggu untuk berefleksi, mencari penyebabnya.

Dua minggu kemudian, suami-istri menemui saya lagi. Dengan rasa malu, sang suami membuka rahasianya. Setiap sore sepulang kerja, ia pergi memancing. 

Ternyata di sana ia memiliki perempuan simpanan. Inilah yang menyebabkan Ria pergi dari rumah. Seorang ayah yang sangat dicintainya ternyata seorang pengkhianat.

Ilustrasi suami pergi memancing (Sumber : merdeka.com)
Ilustrasi suami pergi memancing (Sumber : merdeka.com)
Itu hanyalah satu contoh dari sekian contoh sejenis lainnya. Perlu diketahui bahwa tempat pemancingan sangat kondusif bagi suami untuk menghianati istri dan anak. 

Mengapa? Tempatnya jauh dari rumah, jauh dari pantauan istri dan anak, tersedianya restoran dan karaoke. 

Semuanya ini memungkinkan suami menjalin hubungan dengan perempuan lain di sini. Karena itu, para istri hendaknya lebih jeli mencari tahu  tujuan suami memancing. 

Apakah suami memancing untuk mendapatkan ikan, memancing untuk menyalurkan hobi atau untuk sesuatu yang lain?

Istri yang cerdas bisa membedakan perilaku suami setiap kali kembali dari pemancingan. Jika memancing untuk tujuan mendapatkan ikan atau untuk menyalurkan hobi, tergambar dari sikap suami yang gembira dan segar. 

Wajahnya pun berseri-seri. Sebaliknya, jika kata-kata suami terkesan ketus, cepat emosi dan membaca wa atau telepon secara sembunyi-sembunyi, pantas dicurigai.

Mengharapkan suami berkata jujur tidaklah gampang, apalagi berkaitan dengan perempuan. Ia tentu berusaha menutupinya dengan memberikan berbagai alasan yang masuk akal, bahkan sangat meyakinkan. 

Maka, tidak ada cara lain selain memata-matai sendiri atau menyuruh orang untuk memata-matai suami di tempat pemancingan.

Namun, perlu diketahui bahwa perselingkuhan suami di tempat pemancingan tentu ada sebabnya. Penampilan istri yang kurang atau tidak nenarik lagi, perhatian istri yang kurang, kegairahan bercinta yang memudar, semuanya itu telah ia temukan pada diri seorang perempuan di sana. Maka, ...

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun