Sambil melantunkan syair kemanusiaan, engkau menaburkan keharuman kasih.Â
Rasa manusiawimu melunturkan gerah panasÂ
yang terbungkus dalam pelindung diri,Â
seperti serdadu yang tegap menantang musuh di medan perang.Â
Tubuh-tubuh tak berdaya memelet rasa takut, lalu menjarahmu.Â
Segenap kekuatan dan perhatian ditumpahkan padaÂ
sprei, selang, alat suntuk, catatan riwayat serta ventilator.
Wanitaku di garda depan.
Tarian kebajikan terus mengalir, meliuk-liuk pada lantai dan dinding tak seberapa.Â
Kaki yang mulus mengeras, kaki  yang semampai membengkakÂ
termakan waktu berdiri melawan ragu.Â