Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kucing pun Melahap Hati Kita

11 April 2020   06:26 Diperbarui: 11 April 2020   06:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kucing pun Melahap Hati Kita

Di atas talam kristal
Kusingkap paruh hatiku
juga hatimu
juga hatinya.
Hati kita
Menganga tanpa nyawa.

Seekor kucing tiba-tiba meloncat
mendarat dekat talam
menelan-telan liurnya.
Hati kita menggelepar-gelepar,
lalu, lempar-melemparkan kata:
       "hatimu yang amis!"
             "hatimu yang busuk!"
                     "hatimu yang bangkai!"

Kucing itupun tersenyum sinis,
menjilat-jilat lidah
               "Memang aku suka:
           yang amis,
     yang busuk,
yang bangkai!"

Sekejap pandang
hati kita pun dilahapnya.
(Bekasi, 19-08-2008)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun