Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hanyalah Waktu

6 April 2020   07:50 Diperbarui: 6 April 2020   07:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanyalah Waktu

Suamiku,
Empat puluh tahun mengembara
Di setiap padang rumput
Sambil melagukan lagu kasmaran.

Hari ini
Langkahmu beku
Lagu kasmaranmu terperangkap
Lalu meninggalkan jejak pekat
Di tubuhmu.
Napasmu bergulir di kursi roda
Pada selang selang
Pada amoxicillyn
serta salvarsan.

Suamiku,
Telah kukuburkan air mataku
Berpadu dalam rintihanmu
Karena kemarin dan hari ini
Hanyalah waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun