Anakku,
Tanpa busana
Engkau hadir.
Tangismu memecah kelam
Memasuki dunia fana:
dunia senyum dan air mata.
Kesederhanaan itu
Mestinya kaudekap,
menjadi milikmu, sehingga menyelimuti:
kata-kata
nalar, dan
lakumu,
mengiringi perjalanan nafasmu.
Anakku,
Kesederhanaanmu
bukannya tanpa uji.
Hamparan warna di jalan
menggiurkan rasa,
menyilaukan mata,
membangunkan nadi mudamu.
Tapi, yakinlah!
Bertumpu pada asal,
Beradu pada mulamu,
Dalam pancaran hati nan kasih
Dan ketika sampai waktumu,
Kau kan kembali ke pangkuan muasal:
Dalam kesederhanaan pula,
Hanya sehelai kafan.
Apalah artinya kemilau itu?
         (Metland, 30/05/2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H