Mohon tunggu...
Paul Barkshire
Paul Barkshire Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Opini Pilkada Era 2017

10 Februari 2017   21:31 Diperbarui: 10 Februari 2017   22:13 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apa itu pemilihan kepala daerah atau secara singkat pilkada? Secara garis besar Pilkada adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh KPU atau Komisi Pemilihan umum untuk menetukan seorang ketua atau gubernur dan wakil gubernur suatu daerah tersebut. Sebelum thaun 2005 gubernur dan wakil gubernur dipilih oleh Dewan Perwailan Rakyat Daerah (DPRD), tetapi pada bulan juni 2005, kepala daerah dipilih secara langusng oleh rakyat dan rakyat bebas memilih siapa yang ingin dipilih dan siapa yang pantas menjadi kepala daerah yang baru. Sebentar lagi, pada tanggal 15 Febuari 2017, akan ada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Jakarta yang mengguncang semua keadaan di negara ini, media sosial non-stop berkoar- koar, demo yang hampir setiap minggu ada dan membuat jalanan macet, dan penuh teriakan. apa sebenarnya akan terjadi?

Nama saya Paul, saya lahir dan tinggal di Jakarta. dan pada tahun ini saya bisa mengikutin Pilkada. Tentu senang akhirnyqa bisa memberikan suara bagi calon- calon kepala daerah sangat berwibawa dan tegas, tetapi sejak kecil saya tidak pernah melihat terjadi kerusuhan seperti persiapan pilkada kali ini. Banyak orang bilang bahwa Pilkada tahun ini akan berdampak seperti kejadian 1998. sebenarnya apa yang terjadi dari Pilkada saat awal- awal sangat berubah dengan Pilkada sekarang? Tentu pada tahun- tahun lalu Pilkada menyebabkan demo dan membuat sedikit kemacetan jalanan dan banyak hal lain, tetapi tentu Pilkada tersebut bisa dilihat sangat berbeda dengan yang telah terjadi pada saat ini.

Saya sebagai warga kota Jakarta yang akhirnya bisa mengikuti Pilkada merasa senang karena kita dibebaskan memilih paslon yang kita inginkan. Setiap paslon memiliki keunggulannya masing- masing dan mereka semua memiliki tujuan untuk mengembangkan kota Jakarta menjadi kota yang lebih maju dan lebih baik. Sebagai seorang mahasiswa, kita ikut terjalin dalam pemilihan tersebut, bukan karena kita sudah bisa memilih tetapi juga karena kita tinggal di kota yang mereka ingin kembangkan. 

Setiap mahasiswa memiliki artis paslonnya sendiri, dikarenakan mereka menyukai kampanye paslon tersebut dan cocok untuk kehidupannya. Walau mereka yang menyukai calon kelapa daerahnya sendiri ada juga orang menyukai calon kepala daerahnay sendiri tetapi menganggap calon yang lain tidak bermutu atau salah dan sebagainya. tentu tidak ada salah untuk menyukai calon kepala daerahnya, tetapi menurutku untuk membenci dan meluntarkan hinaan- hinaan di medai sosial kepada calon kepala daerah lain itu bukan perilaku yang baik, walau saya menyukai dan mendukung 1 pasangan, saya melihat pasangan lain memiliki kampanye dan program yang baik juga.

Sebenarnya apa yang membuat kampanye saat ini sangant panas? banyak orang bilang karena adanya sarah, hinaan, kesalahan, ketidak jujuran dan banyak hal lainnya. tetapi menurut saya hal paling utama adalah dikarenakan "Freedom of Speech" melalui media sosial. yang dimaksud denganFreedom of Speechadalah kebebasan kita untuk mengungkapkan pikiran ataupun pendapat dan segalanya tanpat sensor ataupun halangan. 

Menurut saya dengan kebebasan tersebut, setiap pendukung dapat mengungkapkan pendapat mereka tentang calon kesukaannya, dan tentu mengungkapkan hal- hal lain mengenai calon lain. Dikarenakan internet beroprasi dimana saja dan kapan saja dan dapat diakses hampir oleh semua orang, maka gossip- gossip, black campaign,pendapat yang belum tentu benar dapat dilihat siapapun dan dapat ditangkap berbeda oleh siapapun yang dapat menciptakan suatu masalah atau suatu misunderstanding.

Freedom of Speechmerupakan suatu hal yang besar dikarenakan semua orang memilikinya dan tidak semua orang akan setuju dengna cara pemikiran kita, tetapi jika tidak setuju saja sih tidak masalah, bagaimana jika salah sangka? Mari kita akui, kita sebagai manusia pasti pernah salah berprasangka pada suatu hal, dan prasangka tersebut bisa berupa hal positif atau negatif, sekarang bayangkan jika kita melontarkan suatu pendapat mengenai suatu calon dan pendapat itu dapat dilihat oleh banyak orang yang memiliki cara pikir yang berbeda dan pendapat yang berbeda, akan menjadi suatu masalah bukan? 

Hal ini hanya 1 aspek dari mengapa panasnya pilakda kali ini, belum juga media- media televisi, koran dan lainnya. Tentu perusahaan- perusahaan TV, koran memiliki pasangan yang mereka sukai, dengan kata lain mereka akan mendukung pasangan tersebut dengan publikasi dan memberitakan hal- hal baik mengenai pasangan tersebut.

Jadi, menurutku kita sebagai warga kota Jakarta, mau kalian peduli atau tidak, suka atau tidak suka mengenai Pilkada pada tahun ini, janganlah terpancing amarah atau hasutan- hasutan yang ada, cobalah lihat kampanye- kampanye mereka dan pilihlah apa yang menurut kalian sangant cocok atau mendukut kehidupan kalian. Tentu kita bebas berbicara apapu ni media sosial tetapi janganlah mencaci-maki atau mengancam orang yang memiliki opini yang berbeda. 

Menurutku Pilkada tahun ini santgat berubah dikarenakan hal- hal seperti kebebasan untuk bersuara. Walau hal ini kadang berdampak buruk tetapi dampak baiknya juga banyak lho, lain kali di blog selanjtnya akan saya jelaskan mengapa baik. untuk sementara waktu marilah kita dukung calon yang kita sukai dan marilah kita saling membantu. Bye Guysssss! PEACE!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun