Mendung masih mengelayut di Jakarta, Panjul duduk di ruang tengah kediamannya kawasan Jakarta Pusat, di tangannya tergenggam koran pagi yang tidah baru. Namun Panjul tetap membacanya hampir seluruh artikel yang ada. Hanya saja Panjul kembali pada sebuah berita seputar harga kursi yang super mahal di Indonesia. Semula Panjul mengira Kursi seharga 9 jutaan rupiah itu menjadi trend yang sedang marak di negara indonesia ini. Tapi, Panjul segera menggelengkan kepala ketika mengetahui pembellian Kursi termahal se-Indonesia ini. Kursi yang masih terbungus pelastik itu, berwarna putih dan munkin terbuat dari bahan lembut, sehingga bisa membuai siapa saja yang mendudukinya, walhasil bisa tertidur pulas sambil mendengarkan ketua sidang mengoceh. Itulah sebabnya kursi dari kayu jati yang selama ini dibanggakan di DPR udah gak musim lagi ya?? mungkin karena harganya murah, bahannya keras tur kuno alias ketinggalan jaman?? Tak lama kemudian, Panjul mulai membayangkan bagaimana rasanya duduk di kursi jutaan rupiah itu. Namun ia segera sadar jika kemungkinan sangat kecil bisa duduk dan menikmati empuknya kursi kursi baru seperti di ruang Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, yang sedang direnovasi dan menelan dasa sebesar Rp. 20,3 milyar lebih, sementara Rp. 24 Juta lebih - Hanya untuk belanja kursi yang diimpor dari Jerman. waduuuuh..cilaka sekali ya....ulah orang yang mengaku jadi wakil rakyat ini...siapa yang milih orang seperti ini", pikir Panjul. padahal rakyat sedang susah-sesusah-susahnya..tapi mereka malah hamburkan dana. Panjul pun menepuk jidatnya, karna ga habis pikir dengan semua lelakon di negeri ini. duuh biyuuung, biyuuung, biyuung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H