Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zulkifli Hassan, Hadiah Sumpah Pemuda

28 Oktober 2014   02:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa

Hampir saja, sedikit lagi bangsa ini tidak jadi merayakan hari Sumpah Pemuda ke-86. Sumpah menggelegar penuh makna hampir seabad itu sudah ada di ujung tanduk. Persoalan pemilu disambung dengan pilpres telah menggiring pada posisi di ujung jurang. Permusuhan yang kental dua  kutup yang bersaing, telah mengkristal dan mewarnai banyak hal.

Permasalahan paket calon presiden yang hanya dua, telah membentuk dua kubu besar, dan hampir-hampir sama besar. Perbedaan tipis salip menyalip dalam perhitungan survey membuat suasana dan keadaan makin memanas. Ditingkahi para pembisik dan penghasut menjadikan keadaan makin meruncing.

Pilpres usai, dan hasilnya diketahui. Persoalan berkepanjangan dan makin memanas saat gugat menggugat ke mana-mana diajukan. Kemenangan masih tersendat dan belum usai. Tingkah para penasihat dan pengamat manambah suhu yang meninggi.

Gugat menggugat usai, presiden terpilih sah secara hukum, pelanggaran hukum pemilu di peradilan manapun tidak terbukti. Pemantik temperatur singgah di parlemen, perebutan kursi pimpinan dan kegagahan kemenangan menjadi persoalan makin memanjang. Posisi berbalik dan kondisi panas makin meningkat sangat tinggi. Persoalan UU MD3 dan pemilihan ketua DPR membuat suasana panas dan pemisahan kubu lebih menjauh.

Kekalahan di pemilihan ketua MPR membuat keadaan makin mencekam. Ada pemikiran akan adanya sabotase pemilihan dengan cara ketua dan pimpinan MPR tidak melakukan sidang agenda pelantikan. Semua sudah di bibir jurang, seperti tidak ada harapan.

Ulang tahun ke 86 Sumpah Pemuda masih berlangsung. Patut mendapat apresiasi, ketika ketua MPR terpilih mengawali perubahan dan pendinginan dengan cepat dan drastis. Pernyataan pertamanya bahwa Jokowi dan JK pasti akan dilantik, tidak akan ada yang bisa dan boleh menghalang-halangi pengambilan sumpah tersebut. Lepas dari masa lalu saat di kementrian, Zulkifli Hasan memegang peran sangat luar biasa, ketika pelantikan tersebut hadir secara komplit semua komponen bangsa dan pejabat-pejabat partai politik para presiden yang masih ada.

Politik permusuhan dan perseteruan yang selama ini ada gugur. Sosok Bapak BJ Habibie Presiden ke 3 dan Bapak Try Sutrisno yang selalu hadir dalam acara kenegaraan apapun, kali ini bukan hanya mereka berdua, kali ini komplit, hanya satu tokoh yang urusan pribadinya saja membuat dia tidak datang. Bahkan Prabowo tokoh antagonis media beberapa saat terakhir dengan jiwa ksatria dan penuh sportivitas datang, memberikan penghormatan dan dukungan.

Semua pintu kebekuan telah dijebol dengan sikap politik ketua MPR yang datang sowan, ke semua pihak menghantarkan undangan. Sowan memiliki arti yang sangat mendalam karena ada unsur rendah hati, meminta bantuan, penghormatan yang tinggi, penuh harapan dibandingkan dengan datang semata. Sowan-nya pimpinan MPR membuat presiden terpilih juga melakukan safari politik yang sejak beberapa saat terpaku pada posisinya saja. Perpecahan dan kebekuan di depan mata seolah-olah menemui tembok tinggi untuk disiasati dan dilewati. Gerakan bola salju kedatangan dan kehadiran telah membawa angin segar masa depan bangsa yang bukan lagi berada pada ujung dua nusa dua bangsa dan dua bahasa.

Semua telah usai, semua telah terselami dan semua telah kembali menyatu, gesekan, friksi, dan kebekuan-kebekuan kecil bisa diatasi dan diselesaikan.....

Salam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun