Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salah Tangkap atau Kesombongan Institusi?

23 Februari 2016   17:10 Diperbarui: 23 Februari 2016   17:36 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah Tangkap atau Kesombongan Institusi?

Semalam ada “pengamanan” petugas KPK yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian berdalih sedang meningkatkan keamanan berkaitan dengan terorisme. Sangat bisa dipahami kedua kelompok penegak hukum negara ini memang sering “selip” dalam banyak kasus.

Menarik adalah apakah hal ini bukan bentuk kecerobohan, kenaifan, atau kelucuan yang  terjadi? Bagaimana sesama penegak hukum bisa saling “mengamankan” kalau tidak boleh mengatakan tangkap, meskipun esensinya sama saja.

Lucu

Pengawasan sebagaiman KPK katakan, merupakan dunia intelijen. Di sana banyak bahasa simbol, tanda, signal yang akan dimengerti oleh lembaga lain tentunya. Kalau kejadian seperti ini sangat wajar ketika ada kecurigaan adanya pesanan, model pembiaran, terlambat, dan salah penanganan di sana-sini.

Aneh

Apa tidak ada kode atau simbol-simbol tertentu yang bisa dimengerti di antara mereka sendiri. Jika tidak, aneh masak  bisa  kalah dengan mafia, copet jalanan, dan pengedar narkoba, bahkan koruptor yang memiliki bahasa andi kog, sesama penegak hukum tidak punya.

Arogansi lembaga

Semoga ini hanya kebetulan dan salah paham, bukan paham salah, karena bebarengan dengan presiden dan dewan sepakat untuk “menunda” revisi UU KPK. Karena ada pula khabar adanya narkoba di mobil petugas KPK, meskipun dibantah. Jika benar, ada, kemudian petugas KPK bersih darah dan urin bisa diperiksa, biasa kasus lama yang dibuat-buat makin kuat. Sebenarnya ini jangan dengan cepat dibantah dan dikatakn tidak, patut ditelusuri benar tidak ada narkoba. Jika tidak ada ya sudah, jika ada, benar milik mereka, atau bukan.

Kembali siapan yang paling berkepentingan kemahnya KPK? Jelas saja pejabat negara, dalam hal ini dewan, kepolisian, kejaksaan, dan sejenisnya, bukan masyarakat. rekam jejak selama ini bagaimana? Cicak buaya berjilid-jilid. Penanganan yang di bawah meja hanya menyelesaikan seolah-olah selesai, namun keadaan sebenarnya belum sepenuhnya usai. Menimbun bara saja. Dan dengan mudah bisa membara lagi.

Teroris?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun