Hasil semifinal pertama antara Barca dan FC Hollywood telah menghasilkan tiga gol simpanan bagi Barca. Lumayan besar karena untuk mengejar ketertinggalan Munchen harus membuat empat gol tanpa balas atau selisih 4 kalau Barca membuat saja sebiji gol. 5-1 ke atas baru membuat mereka lolos.
Pengalaman membuktikan ketika Porto di tekuk diperempat final. Segalanya mungkin, bola itu bundar. Perlu dicermati adalah kata Pep. Pep yang mengatakan bahwa mereka berat membalikkan keadaan. Tentu bukan sika pesimis dari Pep kalau bicara begitu, namun sikap yang realistis dan meskipun itu di lapangan mereka sendiri.
Barca tentu beda dengan Porto, kualitas mereka jelas berbeda dan bahkan levelnya satu trap di bawah Bayern dan Barca. Meskipun bukan berarti sudah menutup sama sekali keadaan tersebut. Selisihnya yang terlalu besar, 2-0, 3-1 masih lebih ringan.
Barca sedang bagus-bagusnya. Trio penyerang mereka makin padu, sulit mengharapkan Barca tidak membuat gol dalam keadaan demikian. Pertahanan mereka juga tidak separah musim ketika mereka dihancurkan Munchen beberapa musim lalu.
Pep tahu persis Barca, namun beberapa pemain dia tidak tahu dengan baik. Juga pola main berubah banyak, dia merasa tidak mudah kalau harus mengejar selisih sebegitu besar, mskipun full tim dia sajikan sekalipun.
Boateng menjadi kartu untuk menghadapi Messi dan ternyata gagal semalam. Perlu menyediakan orang baru yang bisa menguatkan kalau Boateng gagal lagi, repotnya dengan demikian lobang yang ditinggalkan dua orang bisa dimanfaatkan oleh Neymar dan Suares.
Pernyataan Pep hanya untuk menenangkan diri dalam arti biar pemain dan dia rileks sehingga main lepas, lolos bagus tidak lolos ya sudah, usaha maksimal. Dengan pemikiran demikian akan membuat langkah lebih ringan dan bisa melakukan banyak hal di lapangan. Tenang, santai, rileks, seperti main-main dan menghasilkan gol. Tegang menambah tekanan bagi mereka yang sama juga untuk membiarkan Barca pesta gol di lapangan milik mereka.
Realistis menang dengan margin tidak sampai 4, dan Barca yang akan lolos. Bisa pula mereka menelan kekalahan lagi, karena masih merasa menyesal dengan kekalahan baru saja. Pep memang motivator ulung semua masih bisa terjadi.
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H