[HumPol] JK, antara Jati Kumoro dan JoKo Widodo
Edisi ngakak karena susah login. Daripada mengutuk PLN lebih baik menyalakan obor, bukan obor rakyat yang propokatip lho... Mau beli lilin gak ada, gak ada uang dan lilinnya, akhirnya balik kanan jadul dulu, jadi pakai itu oncor.Dari pada usaha login gagal maning gagal maning lebih baik buat artikel guyonan. Usai demo akun Jati Kumoro yang biasanya nangkring di jajaran elit, senyap gak berbekas. Gak ada HaRu lagi....Itu Habul dan Saru.... Bukan terharu soal demo.
Mengapa JK hilang dari jagad K?
Menyimak salah satu komentar Ustad Gasa dalam satu lapak, jadi tahu  alasan mengapa JK hilang dari peredaran di K, ternyata podjok pawon andalannya dipinjam Pak Jokowi. Sebagai warga yang baik tentu  Jati Kumoro memberikan tempatnya untuk Pak Jokowi yang kata Ustad Gasa terpojok. Coba bagaimana penutup artikel JK yang fenomenal tanpa ada podjok pawonnya? Akan dijadikan bulan-bulanan, yang katanya hoax lah, yang katanya akun tuyullah, dan sebagainya.
Jika demikian tentu akan menghilangkan gelarnya yang legendaris, baik KoH, suhu, mahaguru, dan sebagainya dan sebagainya. Gelar yang dengan rela hati mau dikembalikan kepada khalayak ramai, namun tetap saja tidak ada yang mau. Beda kalau yang memberikan signal menyerahkan gelar itu Presiden Jokowi yang sedang di podjok pawon, pasti semua berebut.
Salam Humor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H